PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS DIABETES MELITUS YANG DI INDUKSI STREPTOZOTOCIN
Abstract
Kayu manis adalah rempah-rempah yang terdapat di Indonesia dan memiliki banyak manfaat digunakan sebagai antidiabet dan antioksidan. Serbuk kayu manis mengandung MHCP (Methylhydroxychalcone Polymer) dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga menurunkan kadar glukosa darah dan dapat digunakan untuk membantu pengobatan penderita diabetes. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain penelitian “True Eksperimental laboratorik dengan pendekatan Pretest-Postest Control Design. Sampel terdiri dari 21 sampel dan diacak menjadi 3 kelompok dalam satu kelompok terdapat 5 sampel. Variabel independent Ekstrak Kayu Manis, dan Variabel Dependent Kadar Glukosa. Pengambilan sampel dengan menggunakan Random Sampling, data yang terkumpul dianalisa dengan uji ANOVA. Hasil analisa menunjukkan kadar gula darah mengalami penurunan setelah diberi ekstrak kayu manis. Setelah di uji statistik one-way anova pada kelompok Pretest didapatkan nilai sign = 0,269 dan pada kelompok postest nilai sign = 0,08. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ho ditolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan ekstrak kayu manis terhadap penurunan kadar glukosa darah.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula
sederhana) yang ada didalam darah terlalu tinggi. Tingginya kadar gula dalam
darah disebabkan tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara
cukup (Rusdi & Iisnawati, 2009). Insulin adalah protein yang pada orang normal
dihasilkan oleh sel beta pankreas dan berperan untuk mengendalikan kadar gula
darah tetap normal, dengan memperlancar pengangkutan glukosa kedalam sel
jaringan dan disimpan dalam bentuk cadangan tenaga yaitu glikogen (Bilous,
2008). Kelainan utama adalah berkurangnya insulin didalam sirkulasi darah.
Meningginya gula darah terjadi karena bertambahnya glukosa yang dikeluarkan
oleh hati, sedangkan penggunaan glukosa oleh jaringan perifer menurun (Sutedjo,
2010).
Total penderita diabetes di Indonesia berdasarkan WHO pada tahun 2009 adalah
sekitar 8 juta jiwa, dan diperkirakan jumlahnya akan melebihi 21 juta jiwa pada
tahun 2025 mendatang. Diabetes tidak hanya dijumpai diperkotaan namun juga
dipedesaan. Presentase diabetes diperkotaan tercatat sebesar 14,7 %, sedangkan
pedesaan 7,2%. Angka ini tidaklah terlalu mengherankan mengingat sekarang ini
gerai makanan cepat saji (fast food) makin mudah dijumpai dimana-mana
termasuk didaerah non perkotaan (Sutaryo, 2011). Berdasarkan data terakhir dari
Internasional Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di Indonesia
pada tahun 2012 mencapai 7.551.000 orang dan akan mengalami peningkatan
1
2
hingga mencapai 21.257.000 orang pada tahun 2030. Hal tersebut menempatkan
peringkat Indonesia menjadi salah satu dari sepuluh negara di dunia dengan
jumlah kasus diabetes terbanyak (Anonim,2012)
Penyakit diabetes biasanya disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama adalah
faktor kelebihan mengonsumsi gula, makanan berlemak, dan berkolestrol, namun
rendah serat dan vitamin. Gaya hidup yang tidak sehat dan pola makan yang tidak
sehat dapat menjadi penyebabnya. Pola makan yang tidak baik menyebabkan
tidak adanya keseimbangan antara karbohidrat dan kandungan lain yang
dibutuhkan oleh tubuh. Akibatnya kandungan gula dalam tubuh jadi tinggi
melebihi kapasitas kerja pankreas. Faktor kedua adalah keturunan, faktor usia,dan
faktor kegemukan juga sangat berpengaruh (Sudarmoko, 2010). Komplikasi yang
sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke. Hal ini
berkaitan dengan kadar gula darah meninggi terus-menerus, sehingga berakibat
rusaknnya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya ( Badawi, 2009).
Lengkapnya Langsung saja download file pdf berikut ini gratis
Klik Download Via Userscloud
Klik Download Via Tusfiles
Itulah beberapa artikel skripsi thesis atau materi yang bisa anda gunakan untuk bahan tugas dan ajar, semoga bermanfaat.
Abstract
Kayu manis adalah rempah-rempah yang terdapat di Indonesia dan memiliki banyak manfaat digunakan sebagai antidiabet dan antioksidan. Serbuk kayu manis mengandung MHCP (Methylhydroxychalcone Polymer) dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga menurunkan kadar glukosa darah dan dapat digunakan untuk membantu pengobatan penderita diabetes. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain penelitian “True Eksperimental laboratorik dengan pendekatan Pretest-Postest Control Design. Sampel terdiri dari 21 sampel dan diacak menjadi 3 kelompok dalam satu kelompok terdapat 5 sampel. Variabel independent Ekstrak Kayu Manis, dan Variabel Dependent Kadar Glukosa. Pengambilan sampel dengan menggunakan Random Sampling, data yang terkumpul dianalisa dengan uji ANOVA. Hasil analisa menunjukkan kadar gula darah mengalami penurunan setelah diberi ekstrak kayu manis. Setelah di uji statistik one-way anova pada kelompok Pretest didapatkan nilai sign = 0,269 dan pada kelompok postest nilai sign = 0,08. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ho ditolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan ekstrak kayu manis terhadap penurunan kadar glukosa darah.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula
sederhana) yang ada didalam darah terlalu tinggi. Tingginya kadar gula dalam
darah disebabkan tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara
cukup (Rusdi & Iisnawati, 2009). Insulin adalah protein yang pada orang normal
dihasilkan oleh sel beta pankreas dan berperan untuk mengendalikan kadar gula
darah tetap normal, dengan memperlancar pengangkutan glukosa kedalam sel
jaringan dan disimpan dalam bentuk cadangan tenaga yaitu glikogen (Bilous,
2008). Kelainan utama adalah berkurangnya insulin didalam sirkulasi darah.
Meningginya gula darah terjadi karena bertambahnya glukosa yang dikeluarkan
oleh hati, sedangkan penggunaan glukosa oleh jaringan perifer menurun (Sutedjo,
2010).
Total penderita diabetes di Indonesia berdasarkan WHO pada tahun 2009 adalah
sekitar 8 juta jiwa, dan diperkirakan jumlahnya akan melebihi 21 juta jiwa pada
tahun 2025 mendatang. Diabetes tidak hanya dijumpai diperkotaan namun juga
dipedesaan. Presentase diabetes diperkotaan tercatat sebesar 14,7 %, sedangkan
pedesaan 7,2%. Angka ini tidaklah terlalu mengherankan mengingat sekarang ini
gerai makanan cepat saji (fast food) makin mudah dijumpai dimana-mana
termasuk didaerah non perkotaan (Sutaryo, 2011). Berdasarkan data terakhir dari
Internasional Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di Indonesia
pada tahun 2012 mencapai 7.551.000 orang dan akan mengalami peningkatan
1
2
hingga mencapai 21.257.000 orang pada tahun 2030. Hal tersebut menempatkan
peringkat Indonesia menjadi salah satu dari sepuluh negara di dunia dengan
jumlah kasus diabetes terbanyak (Anonim,2012)
Penyakit diabetes biasanya disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama adalah
faktor kelebihan mengonsumsi gula, makanan berlemak, dan berkolestrol, namun
rendah serat dan vitamin. Gaya hidup yang tidak sehat dan pola makan yang tidak
sehat dapat menjadi penyebabnya. Pola makan yang tidak baik menyebabkan
tidak adanya keseimbangan antara karbohidrat dan kandungan lain yang
dibutuhkan oleh tubuh. Akibatnya kandungan gula dalam tubuh jadi tinggi
melebihi kapasitas kerja pankreas. Faktor kedua adalah keturunan, faktor usia,dan
faktor kegemukan juga sangat berpengaruh (Sudarmoko, 2010). Komplikasi yang
sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke. Hal ini
berkaitan dengan kadar gula darah meninggi terus-menerus, sehingga berakibat
rusaknnya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya ( Badawi, 2009).
Lengkapnya Langsung saja download file pdf berikut ini gratis
Klik Download Via Userscloud
Klik Download Via Tusfiles
Itulah beberapa artikel skripsi thesis atau materi yang bisa anda gunakan untuk bahan tugas dan ajar, semoga bermanfaat.