PENGARUH PENGUASAAN NAHWU SHOROF TERHADAP PEMAHAMAN QUR’AN HADITS SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH BAHRUL ULUM GADINGMANGU PERAK JOMBANG

PENGARUH PENGUASAAN NAHWU SHOROF TERHADAP PEMAHAMAN QUR’AN HADITS SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH BAHRUL ULUM GADINGMANGU PERAK JOMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Tidak dapat dipungkiri lagi adanya asumsi dari beberapa kalangan umat
Islam  Indonesia  yang  menyatakan  kurang  puas  bahkan  meragukan  kemampuan
siswa
-
siswi  Madrasah  Tsanawiyah  dan  Aliyah  dalam  bidang  ilmu
-
ilmu  alat
bahasa  arab,  yakni  ilmu  nahwu  dan  shorof  baik  secara  lisan  maupun  tulisan,
padahal ilmu nahwu shorof merupakan kunci yang efektif dalam mempelajari dan
memahami Qur’an Hadits. Sebagaimana pendapat Syekh Kafrawy dalam kitabnya
yang  berjudul  ”Syarakh  Mukhtas
hor  Matan  Jurumiyah”    Beliau  mengatakan
sebagai berikut :
1
Artinya :
Sebagian  besar  dari  manusia  banyak  yang  suka/me
nganggap  cukup  dengan
kalimat mukhtashor (kalimat yang ringkas, yang sedikit lafadh nya akan tetapi
1
Syekh Maftuhin,
Tata Bahasa Arab
(Lamongan : Al minhatul Ilahiyahm, 1989), 13.
1
2
mengandung  pengertian  yang  ba
nyak  dan  padat)  sedangkan  semua  manusia
sangat  dituntut  dan  di
perintahkan  oleh  agama  untuk  memelihara  dan  menjaga
ilmu bahasa Arab agar mereka bisa memahami arti dan isi kandungan alqur'an
dan hadist Nabi S.A.W yang rumit dan yang sulit.
Pada  sisi  lain,
dampak  dari  minimnya  penguasaan  Ilmu  Nahwu  Shorof
tersebut   menjadikan   alumnus   Madrasah   Tsanawiyah   dan   Madrasah   Aliyah
menjadi  lemah  dalam  memahami  kitab
-
kitab  yang  berbahasa  arab  yang  sering
disebut  dengan  kitab  Kuning,  yaitu  kitab
-
kitab  yang  masih  bersih
dari  harokat,
misal kitab
-
kitab tafsir, kitab hadits dan lain
-
lain.
Untuk itu jika dijumpai mahasiswa fakultas tarbiyah atau fakultas lainnya
lemah   dalam   segi   materi   bahasa   arabnya,   maka   kelemahan   tersebut   bukan
sepenuhnya   pada   fakultas   yang   bersangkutan,
melainkan   juga   pada   jenjang
sekolah sebelumnya (Madrasah Tsanawiyah atau Madrasah Aliyah).
Mengingat  pentingnya  ilmu  nahwu  shorof  sebagai  salah  satu  cabang  dari
ilmu   bahasa   arab   sehingga   M.   Syakir   menganjurkan   untuk   mempelajarinya
dengan pesan sebagai beri
kut :
وتعم علوم اللغة العربية للتقوى على ادارك الحكم والمواعظ التى استودعهاالله تعالى
فى كتاب الله الكريم واجاهاعلي لسان رسول الله صلعلم
2
2
Muhamad Syakir,
Washoya
(Surabaya : Al Hikmah, tt), 30.
3
Artinya:  “Belajarlah  ilmu
-
ilmu  bahasa  arab   agar  mampu  menggali  hikmah
-
hikmah dari ajaran
-
ajaran yang tersimpan dalam Kitabul
lah yang Mulya
serta   apa   yang  diperintahkan  oleh  Allah  melalui  lisan  Rosululloh
SAW.”
Dengan   upaya   menanggulangi   kelemahan   penguasaan   nahwu   shorof
tersebut,   maka   sudah   sewajarnya   apabila   Madrasah
-
madrasah   di   pesantern
diajarkan  nahwu  shorof  secara  khusus  s
ebagai  salah  satu  upaya  peningkatan
kualitas siswa.
Madrasah  Tsanawiyah  “Bahrul  Ulum”  Gadingmangu  adalah  salah  satu
lembaga pendidikan formal yang memasukkan materi nahwu shorof sebagai salah
satu  materi  dalam  muatan  lokal  disamping  pelajaran  membaca  kitab
kuning  dan
aswaja,  yang  baru  berjalan  5  tahun,  yaitu  terhitung  sejak  tahun  pembelajaran
2008
-
2009.
Dalam pemahaman Qur’an Hadist kita diharuskan untuk bisa memahami
nahwu  shorof  serta  makna  yang  terkandung  dalam  sebuah  kitab.  Dalam  hal  ini
tingkat  pengua
saan  nahwu  shorof    siswa  MTs  Bahrul  Ulum  Gadingmangu  Perak
Jombang masih kurang, sehingga dalam pemahaman Qur’an Hadist masih kurang
sehingga prestasi dalam pembelajaran masih dibawah KKM 
Maka dari itu, penulis ingin mengetahui lebih dekat eksistensi keb
erhasilan
Penguasaan  nahwu  shorof
kaitannya dengan pemahaman Qur’an Hadits siswa
-
siswi sehingga menarik untuk dijadikan sebuah judul yang berbunyi “Pengaruh
4
Tingkat Penguasaan Nahwu Shorof Terhadap Tingkat Pemahaman Qur’an Hadits
Siswa Di Madrasah Tsanawiy
ah Bahrul Ulum Gadingmangu Perak Jombang”.
B.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang   lingkup   penelitian   bertujuan   untuk   mencegah   terjadinya
penyimpangan  dari  pokok  permasalahan  yang  diteliti.  Adapun  ruang  lingkup
dalam penelitian ini adalah:
1.
Variabel Penelitian
Var
iabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel  terikat.  Variabel  bebas  dalam  penelitian  ini  adalah  Penguasaan
Nahwu   Shorof      (x),   sedangkan   variabel   terikatnya   adalah   tingkat 
pemahaman Qur’an Hadist siswa (y).
2.
Subyek
penelitian adalah siswa kelas VII MTs Bahrul Ulum
Gadingmangu
Perak Jombang
.
3.
Lokasi Penelitian
Penelitian   dilaksanakan   di   MTs   Bahrul   Ulum
Gadingmangu   Perak
Jombang

Related Post

Belum terdapat comments pada "PENGARUH PENGUASAAN NAHWU SHOROF TERHADAP PEMAHAMAN QUR’AN HADITS SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH BAHRUL ULUM GADINGMANGU PERAK JOMBANG", silahkan berikan komentar pertama.

Post a Comment