Materi SEJARAH INDONESIA KUNO

SEJARAH INDONESIA KUNO

PRASEJARAH DI INDONESIA


Awal jaman prasejarah adalah sejak bumi Indonesia didiami dan berakhir
setelah Indonesia mengenal tulisan. Prasasti yang paling tua adalah prasasti Kutai
yang diperkirakan ditulis pada abad ke -5 Masehi. Meskipun dalam prasasti
tersebut tidak disebutkan tarikh pembuatannya, akan tetapi berdasarkan pada hasil
penelitian maka diperkirakan prasasti tersebut dibuat pada abad ke-5 Masehi.

Awal prasejarah tidak dapat diteliti melalui prasasti tetapi dapat diteliti
melalui fosil-fosil yang ditemukan terutama banyak ditemukan di pulau Jawa.
Fosil yang usianya paling tua yang ditemukan di pulau Jawa adalah
phitecanthropus mojokertensis dimana usianya diperkirakan sekitar 1,9 juta tahun.

Berdasarkan kriteria bahan pembuatan alat, maka masa prasejarah di
Indonesia dibagi ke dalam :

1. Jaman Batu

Jaman batu tua (Paleolithicum)

Jaman Batu Madya (Mesolithicum)

Jaman Batu Besar (Neolithicum)

Selain itu juga terdapat jaman batu besar (megalithikum), tetapi
megalithikum ini bukan merupakan jaman melainkan kebudayaan
yang berkembang terutama berkaitan dengan aspek religi.

2. Jaman Logam

- Jaman Perunggu
Jaman Besi

Di Indonesia tidak dikenal jaman tembaga karena tidak ditemukan
bukti alat-alat yang terbuat dari tembaga. Diperkirakan pada saat
bangsa lain memasuki jaman tembaga, Indonesia masih berada pada
jaman neolithikum- megalithikum.

Selain didasarkan pada kriteria bahan pembuatan alat, pembagian jaman
prasejarah di Indonesia juga dibagi berdasarkan pada cara memenuhi kebutuhan
hidup atau berdasarkan system mata pencaharian. Berdasarkan system mata
pencaharian maka jaman prasejarah di Indonesia dibagi ke dalam :



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



1. Jaman berburu dan mengumpulkan makanan

2. Jaman bercocok tanam

3. Jaman perundagian

KONTAK AWAL BANGSA INDONESIA
DENGAN BANGSA LAIN

Bila dilihat dari letak Indonesia merupakan
jembatan penghubung yang terletak di tengah-
tengah dua Negara besar yang merupakan sentral
perekonomian Asia yaitu India dan Cina.
Hubungan India-Cina terjadi jauh sebelum abad
V Masehi. Bukti-bukti adanya hubungan India -
Indonesia tidak begitu banyak. India sejak
sebelum tarikh masehi telah mengenal tulisan
dan telah mengenal system kerajaan, mestinya
terdapat peninggalan sejarah yang merekam
hubungan India- Indonesia secara jelas. Namun
ternyata tidak ditemukan dengan lengkap.
Beberapa bukti mengenai hubungan India -
Indonesia :



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



- Kitab Jataka, mengenai kelahiran sang
Budha Sidharta Gautama, dalam kitab
tersebut disebut sebut sebuah negeri yaitu
Svarnabhumi = Sumatera ?

- Kitab Ramayana, menceritakan kisah
Rama- Shita yang menyebut-nyebut
beberapa negeri yaitu Yavadwipa dan
Swarnadwipa = Pulau Jawa dan Sumatera
?

Hubungan antara India - Indonesia
kemungkinan terjadi jauh sebelum tarikh awal
masehi. Dimana hubungannya dimasa-masa yang
akan datang lebih intensif lagi. Ada suatu kitab
dari Timur Tengah yaitu kitab Periplous tes
Erythras Thalasses (abad I) yang tidak diketahui
penulisnya. Dalam kitab-kitab tersebut disebut
negeri chryse yang berarti emas = Swamabhumi
= Sumatera ?



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



Kemudian dari kitab Geographike Hyphegesis
yang ditulis oleh Claudius Ptolomeus disebutkan
beberapa negeri yaitu :

- Argyre Chora = negeri perak

- Chrysye chora = negeri emas

- Chrysye chersonesos = semenanjung
emas

- Iabadiou = pulau enjelai

Selian itu bangsa Indonesia juga telah

mengadakan kontak dengan bangsa Cina.
Dimana ditemukan bukti-bukti yang
menunjukkan adanya hubungan dengan Negara
Cina yang sangat erat. Jalan laut baru
dipergunakan sekitar abad ke-I Masehi dimana
perhatian bangsa India terhadap Indonesia lebih
banyak bila dibandingkan dengan bangsa Cina.
Diduga jalur laut antara Cina- Indonesia mulai
terbuka pada abad IV Masehi. Sehubungan



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



dengan adanya ketertarikan kaisar-kaisar Cina
yang mulai memindahkan pusat
pemerintahannya ke bagian selatan sehingga
perhatian mereka mulai kearah bagian selatan.

HIPOTESIS TENTANG PROSES
AKULTURASI BUDAYA INDONESIA-
INDIA

Teori-teori mengenai proses akulturasi antara
budaya Indonesia dengan India :

1. Teori Kolonisasi
- Hipotesa Ksatria

Majumdar menyatakan bahwa ada
petualang India setelah sesampainya di
Indonesia membangun koloni. Para
kolonis ini kemudian mengadakan
hubungan dagang dan mendatangkan para



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



seniman dari India untuk membangun
candi-candi di Indonesia.

C. C Berg menyatakan bahwa kebudayaan
India itu dibawa oleh orang-orang India
yang sesampainya di Indonesia mereka
menikah dengan puteri-puteri bangsawan/
pemuka masyarakat Indonesia. Setelah
menikah, mereka menjadi raja di
Indonesia dan menurunkan dinasti-dinasti
J.L Moens menghubungkan berdirinya
keraj aan-keraj aan Hindu-B udha di
Indonesia dengan runtuhnya keraj aan-
keraj aan Hindu-Budha di India. Sehingga
dia menafsirkan bahwa keluarga/ dinasti
raja India yang runtuh itu meninggalkan
India untuk pergi ke Indonesia dan
mendirikan keraj aan di Indonesia.

- Hipotesa Waisya



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



N.J korm berpendapat bahwa pengaruh
India di Indonesia datang dari bangsa
India sendiri yaitu dari kaum pedagang.
Dimana selain berdagang mereka
melakukan pernikahan dengan penduduk
pribumi.

- Hipotesa Brahmana

Menurut J. C van Leur, bila dilihat dari
upacara-upacara yang dilakukan maupun
bahasa yang dipergunakan di lingkungan
keratin merupakan kebudayaan khusus
para brahmana. Jadi van Leur
menyimpulkan bahwa yang membawa
pengaruh India itu adalah kaum brahmana
2 . Teori Arus Balik

Menurut F.D.K Bosch, dalam proses
akulturasi kebudayaan ini bangsa Indonesia turut
berperan aktif. Pada mulanya, orang-orang dari



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



India yang membawa agama Hindu dan Budha
yaitu dari golongan intelektual melalui jalan
dagang yang lajim dilalui para pelancong dengan
menumpang kapal dagamg. Setelah sampai di
Indonesia, mereka kemudian diundang untuk
memberi suatu sinar kehinduan pada masyarakat
Indonesia. Setelah orang Indonesia ini masuk
agama Hindu- Budha kemudian mereka sendiri
belajar ke India lalu kembali pulang dan aktif
menyebarkan agama Hindu-Budha di Indonesia.

KERAJAAN KUTAI

Berdasarkan temuan para arkeolog atas tujuh buah yupa 1 yang memuat
prasasti (hanya 4 yang berhasil dibaca dan diterjemahkan). Prasasti itu
menggunakan huruf Pallawa, yang menurut bentuk dan jenisnya berasal dari
sekitar 400 Masehi dengan bahasa sansekerta, dan ditulis dalam bentuk puisi
anustub. 2 Maka berdasarkan hal tersebut diketahuilah adanya sebuah kerajaan
kuno Indonesia yaitu kerajaan Kutai yang telah sekian lama terlupakan. Kerajaan



1 Yupa adalah sebentuk tiang batu berukuran kurang lebih 1 meter sebahagian ditanam diatas
tanah. Pada tiang batu inilah tergurat prasasti dari kerajaan Kutai yang dianggap sebagai sumber
tulisan tertua sehingga Indonesia mulai memasuki masa sejarah dan mengakhiri masa
prasejarahnya.

DR. R. Soekmono, 1981, Pengantar Sejarah kebudayaan Indonesia, 2, hal. 35.



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



Kutai dalam kontek sejarah nasional Indonesia baku dikenal sebagai kerajaan
tertua 3 yang bernafaskan agama Hindu.

Terletak di Kalimantan Timur tepatnya di Hulu Sungai Mahakam
Kabupaten Kutai. Tidak diketahui secara pasti angka tahun berdirinya. Para ahli
hanya dapat menduga bahwa kerajaan Kutai setidaknya sudah ada sejak abad ke-
V M hal ini dapat dilihat dari jenis hurufnya yang pranagari dan berasal dari India
Selatan yang banyak ditemukan di daerah itu dalam waktu yang relatif sama, dan
nama Kutai sendiri digunakan untuk menyebut kerajaan yang dianggap paling tua
ini karena letak ditemukannya prasasti berada di kabupaten Kutai (tidak diketahui
secara pasti apa nama dari kerajaan tersebut).



Prasasti Kutai I 4



Transkripsi:

srimatah sri-narendrasya,
kundungasya mahatmanah,
putro svavarmmo vikhyatah,
vansakartta yathansuman,
tasya putra mahatmanah,
trayas traya ivagnayah,
tesan trayanam pravarah,
tapo-bala-damanvitah,
sri mulawarmma rajendro,
yastva bahusuvarnnakam,
tasya yajnasya yupo ‘yam,
dvijendrais samprakalpitah.



Terjemahan:



3 Dianggap tertua karena belum ditemukan sumber tulisan yang lebih tua dari prasasti Kutai.

4 R. M. Poerbatjaraka, Riwayat Indonesia, I, 1952, hal. 9.



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



Sang Maharaja Kundunga, yang amat mulia,
mempunyai putra yang mashur, Sang Aswawarman
namanya, yang seperti Sang Ansuman (= dewa
Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia.
Sang Aswawarman mempunyai putra tiga, seperti api
(yang suci) tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra itu
ialah Sang Mulawarman, raja yang berperadaban baik,
kuat dan kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan
kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat
banyak. Buat peringatan kenduri (selamatan) itulah
tugu batu ini didirikan oleh para brahmana.



Prasasti Kutai II 5



Transkripsi:

srimad-viraja-kirtteh
rajnah sri-mulavarmmanah punyam
smvantu vipramukhyah
ye canye sadhavah purusah
bahudana-jivadanam
sakalpavrksam sabhumidanan ca
tesam punyagananam
yupo ‘yan stahapito vipraih



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



Terjemahan:

Dengarkanlah oleh kamu sekalian, Brahmana yang
tekemuka, dan sekalian orang baik lain-lainnya,
tentang kebaikan budi Sang Mulawarman, raja besar
yang sangat mulia. Kebaikan budi ini ialah berwujud
sedekah banyak sekali, seolah-olah sedekah kehidupan
atau semata-mata pohon kalpa (yang memberi segala
keinginan), dengan sedekah tanah (yang dihadiahkan).
Berhubung dengan kebaikan itulah maka tugu ini
didirikan oleh para Brahmana (buat peringatan).

Prasasti Kutai III 6

Transkripsi:

sri-mulavarmmano rajnah
yad dattan tilla-parvvatam
sadipa-malaya sarddham
yupo ‘yam likhitas tayoh

Terjemahan:

Tugu ini ditulis buat (peringatan) dua (perkara) yang
telah disedekahkan oleh Sang Raja Mulawarman,
yakni segunung minyak (kental), dengan lampu serta
malai bunga.



6 Ibid., hal. 10.



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



Transkripsi:



Prasasti Kutai IV 7



srimato nrpamukhyasya
rajnah sri-mulawarmmanah
danam punyatame ksetre
yad dattam vaprakesvare
dvijatibhyo ’ gnikalpebhyah.
vinsatir ggosahasrikam
tansya punyasya yupo ‘yam
krto viprair ihagataih.



Terjemahan:

Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka,
telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para
brahmana yang seperti api, (bertempat) di dalam tanah
yang suci (bernama) Waprakeswara. Buat (peringatan)
akan kebaikan budi sang raja itu, tugu ini telah dibuat
oleh para Brahmana yang datang ke tempat ini.



7 Ibid., hal. 11.



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



Yang menarik perhatian adalah dari prasasti-prasasti Kutai secara tersirat
dapat disimpulkan bahwa: pertama, Sang Kundungga adalah nama asli pribumi
Indonesia karena dalam kebudayaan India tidak pernah mengenal nama ini.
Kedua, yang lebih menarik adalah Sang Aswawarman dianggap sebagai pendiri
kerajaan ( =Vansakartta ), dan bukan Sang Kundungga yang notabenenya adalah
maharaja dan ayah dari Aswawarman.

Timbulah pertanyaan: apakah dalam kerajaan Kutai yang dianggap sebagai
pendiri kerajaan adalah mereka yang telah menggunakan kebudayaan India dalam
hal nama dan agama? Apakah budaya India dan agama Hindu mulai digunakan
pada masa Aswawaram? Jika demikian, maka Sang Kundungga adalah raja Kutai
yang belum tersentuh nafas kebudayaan India atau mungkin ia tidak menganut
agama Hindu karena setia pada ajaran kepercayaan lokal nenek moyangnya yaitu
animisme, dinamisme, atau totemisme.

Sangat mungkin bila Aswawarman beserta keluarga kerajaan lainnya
melakukan perjalanan suci ke tanah India untuk belajar ilmu agama Hindu dan
kembali ke Kutai dengan mengadakan upacara Vratyastoma 8 dan Aswawarman



Marwati Djoened Poesponegoro dan Nuhroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia, II,
1993, hal. 35. Vratyastoma adalah upacara keagamaan dalam agama Hindu untuk
menghindukan seseorang. Sangat mungkin bahwa pendeta yang memimpin upacara tersebut
untuk Aswawarman dilakukan oleh pendeta dari India, dan ketika pada masa Mulawarman
kemungkinan sekali upacara tersebut sudah dipimpin oleh pendeta Indonesia.



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



ditetapkan sebagai Ksatria (untuk waisya dan sudra terbentuk dengan sendirinya
sesudah dua yang pertama terbentuk).

TARUMANEGARA



Di daerah Jawa Barat ditemukan bukti-bukti peninggalan kerajaan tertua
lainnya yang bercorak Hindu. Berbeda dengan Kutai, pada beberapa prasasti yang
ditemukan disebutkan bahwa kerajaan tersebut bernama Tarumanegara. Ada
sekitar 7 buah prsasti yang menunjukkan keberadaan kerajaan Tarumanegara,
namun hanya beberapa saja diantaranya yang berhasil diterjemahkan yaitu :

PRASASTI TUGU



Transkripsi:

pura rajadhirajena guruna pinabahuna

khata khayatam purimprapya candrabaghamnavam yayau,



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



pravarddhamana-dvavinsad-vatsare srigunaujasa
narendradhvajabhutena srimata purnnavarmmana
parabhya phalgune mase khata krsnatasmitith.au
caitrasukla taryosdsyam dinais siddhaikavinsakaih
ayata satrasahasrena dhanusam sasatema ca
dvavinsena nadi ramya gomati nirmalodaka
pitamahasya rajasser vvidarya sibiravanim
brahmanair ggo-sahasrena prayati krtdaksina.



Terjemahan:

Dulu kali (yang bernama) -
Candrabhaga telah digali oleh
maharaja yang mulia dan mempunyai
tangan kencang dan kuat, (yakni raja
Purnnawarmman) buat
mengalirkannya ke laut, setelah (kali
ini) sampai di istana kerajaan yang
termashur. Di dalam tahun kedua-
puluhnya dari takhta yang mulai raja
Purnnawarman yang berkilau-kilauan
karena kepandaian dan
kebijaksanaannya serta menjadi panji
segala raja, (maka sekarang) beliau
menitahkan pula menggali kali yang



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



permai dan berair jernih, Gomati
namanya, setelah sungai itu mengalir
di tengah-tengah tanah kediaman
yang mulia Sang Pendeta nenek-da
(Sang Purnnawarmman). Pekerjaan
ini dimulai pada hari yang baik,
tanggal 8 paro petang bulan Phalguna
dan disudahi pada hari tanggal 13
paro-terang bulan Caitra, jadi hanya
21 saja, sedang galian itu panjangnya
6.122 tumbak. Selamatan baginya
dilakukan oleh para Brahmana
disertai 1 .000 ekor sapi yang
dihadiahkan

PRASASTI KOLEANGKAK / PASIR JAMBU / KEBON JAMBU
Transkripsi:

Sriman-data krtajno narapatir-asamo yah pura/ta/r/u/maya/

M// namna sri-pumnawarmma pracura-ripusarabhedyavikhyatavarmmo
Tasyedam-padavimbadvayam-arinatgarotsadane nityadaksambhak-
Tanam yandripanam-bhavati sukhakaram salyabhutam ripunam.



Terjemahan:



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



Gagah, mengagumkan dan jujur
terhadap tugas-tugasnya adalah
pemimpin manusia yang tiada taranya-
yang termashur sri Purnnawarmman-
yang sekali waktu (memerintah) di
Taruma dan yang baju zirahnya yang
terkenal (= varmman) tidak dapat
ditembus senjata musuh. Ini adalah
sepasang tapak kakinya, yang senantiasa
berhasil menggempur kota-kota musuh,
hormat kepada para pangeran, tapi
merupakan duri dalam daging bagi
musuh-musuhnya.



PRASASTI KEBON KOPI

Transkripsi:

jayavisalasya tarume (ndra) sya ha (st) inah-(sira) vatabhasya
vibhatidam-padavayam.



Terjemahan:

Di sini tampak sepasang tapak
kaki... yang seperti Airwata,



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



gajah penguasa Taruma (yang)
agung dalam... dan (?)
kejayaan.

PRASASTI CIDANGHIANG / LEBAK-BANTEN

Transkripsi:

vikranto ‘yam vanipateh prabhuh satyapara (k) ra (mah) naren-
draddvajabhutena srimatah purnnavarmmanah.



Terjemahan:

Inilah (tanda) keperwiraan,
keagungan dan keberanian yang
sesungguh-sungguhnya dari raja
dunia, yang mulia
Purna warman, yang menjadi
panji sekalian raja.



PRASASTI CIARUTEUN

Transcription:

vikrantasyavanipateh
srimatah purnawarmanah
tarumanagarendrasya
visnor iva padadvayam



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



Terjemahan:

Ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki dewa Wishnu,
ialah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman,
raja di negeri Taruma,
raja yang gagah berani di dunia.



KERAJAAN SRIWIJAYA*

ABAD VII

- Prasasti Kedukan Bukit (Palembang), berangka tahun 604 S (682 M),
berhuruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno. Isi tentang : Dapunta
Hyang manalap siddhayatra dengan perahu pada tanggal 11 paro terang
(, suklapaksa ), bulan waisaka, tahun 604 S; Pada tanggal 7 paro terang
bulan Jyestha Dapunta Hyang berangkat dari Minanga membawa tentara
dua laksa dan 200 peti ( kosa ) perbekalan dengan perahu, serta 1312 orang
tentara berjalan di darat, datang di suatu tempat yang bernama ma.... ;
pada tanggal 5 paro terang, bulan Asadha dengan sukacita mereka datang
di suatu tempat dan membuat kota ( wanua ) dan kerajaan Sriwijaya
memperoleh kemenangan, perjalanannya berhasil dan seluruh negeri
memperoleh kemakmuran.

- Prasasti Talang Tuo (Palembang), berangka tahun 606 S (684 M),
berhuruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno. Isi tentang : pembuatan
kebun Sriketra atas perintah Dapunta Hyang Sri Jayanaga, untuk
kemakmuran semua makhluk. Di samping itu ada juga doa dan harapan
yang menunjukkan sifat agama Buddha.

- Prasasti Telaga Batu (Palembang), tidak bertarikh, berhuruf Pallawa dan
berbahasa Melayu Kuno. Isi tentang : kutukan -kutukan terhadap siapa saja



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



yang melakukan kejahatan dan tidak taat kepada perintah raja; juga
memuat data-data bagi penyusunan ketatanegaraan Sriwijaya.

- Prasasti Kota Kapur (Pulau Bangka), berangka tahun 608 S (686 M). Isi
tentang : kutukan kepada mereka yang berbuat jahat, tidak tunduk dan
setia pada raja akan celaka. Keterangan yang terpenting adalah mengenai
usaha Sriwijaya untuk menaklukkan bhumi Jawa yang tidak tunduk
kepada Sriwijaya.

- Prasasti Karang Brahi (Jambi Hulu)

- Prasasti Palas Pasemah (Lampung Selatan)

- Fragmen (prasasti singkat)



ABAD VIII

Prasasti Ligor A (Muangthai), berangka tahun 775 M. Isinya menyebut
tentang seorang raja Sriwijaya serta pembangunan trisamaya caitya untuk
Padmapani, Sakyamuni, dan Vajrapani.

- Prasasti Ligor B (bagian sisi lain dari Ligor A), tidak berangka tahun.
Isinya menyebut tentang seorang raja bernama Wisnu dengan gelar
Sarwarimadawimathana atau pembunuh musuh-musuh yang sombong
tiada bersisa. ( bandingkan dengan prasasti Kelurak, 782 M).

ABAD IX

- Prasasti Nalanda (India), tidak berangka tahun. Dikeluarkan oleh raja
Dewapaladewa. Isinya tentang pendirian bangunan biara di Nalanda oleh
raja Balaputradewa, raja Sriwijaya yang menganut agama Budha. Selain
itu disebutkan juga kakek raja Balaputradewa yang dikenal sebagai raja



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



Jawa dan bergelar Sailendrawamsatilaka, Sri Wirawairimathana atau
permata keluarga Sailendra pembunuh musuh-musuh yang gagah perwira.
Ia mempunyai anak bernama Samaragrawira yang kawin dengan Tara,
anak raja Dharmasetu dari Somawangsa. Disebutkan juga permintaan
kepada raja Dewapaladewa untuk memberikan tanah-tanahnya sebagai
sirna untuk biara. ( bandingkan dengan prasasti kelurak dan wantil 856 M)

Abad X

Kronik Dinasti Sung (Cina) :

Tahun 960 M, raja Se-li Hu-ta-hsia-li-tan mengirim utusan ke Cina
Tahun 962 M, She-li Wu-yeh mengirimkan utusan

- Tahun 971, 972, 974 dan 975 M, datang beberapa utusan ke Cina, tetapi
tidak menyebutkan nama rajanya.

- Tahun 980 dan 983 M, datang utusan dari raja Hsia-she

Tahun 983 M, Fa-yu pendeta Cina ketika pulang dari India singgah di San-
fo-tsi dan berjumpa dengan pendeta India Mi-mo-lo-she-li (Vimalasri)
yang akan pergi ke Cina.

Tahun 988 M, datang seorang utusan dari San-Fo-tsi di Cina, setelah dua
tahun tinggal di Cina, ia pergi ke Kanton dan mendengar bahwa negaranya
diserang She-po. Terpaksa ia tinggal setahun lagi di Cina. Pada tahun 992
M, ia berlayar kembali ke Campa, tetapi karena tidak ada kabar apa pun
tentang negerinya, ia kembali ke Cina dan meminta perlindungan kaisar
Cina.

ABAD XI

Tahun 1003, raja San-fo-tsi, Se-li-chu-la-wu-ni-fu-ma-tiau-hwa ( Sri
Cudamaniwarmadewa ) mengirim utusan ke Cina, sampai dua kali.

Tahun 1008, tiba utusan dari San-fo-tsi yang dikirim oleh raja Se-li-ma-la-
pi (Sri Marawi).

Tahun 1017, Ha-chi-su-wu-ch’a-p’u-mi mengirim utusan ke Cina



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



Piagam Leiden (India), berangka tahun 1006 M. Prasasti ini dikeluarkan
oleh raja kerajaan Cola yang bernama Rajakesariwarman yang dikenal
dengan Raja raja I. Isinya menyebutkan bahwa pada tahun 1006 M,
Marawijayatunggawarman meresmikan wihara di India yang diberi nama
Cudamaniwarmavihara atas ijin dari Rajakesariwarman, raja-raja I dari
Cola.

Prasasti Tanjore (India), berangka tahun 1030, dikeluarkan oleh raja
Cola yang bernama Rajendracoladewa. Disebutkan bahwa pada tahun
1017 pasukannya menyerang kerajaan Swamabhumi (Sumatera). Serangan
itu diulang kembali pada tahun 1025, rajanya yang bernama
Sanggramawijayatunggawarman berhasil ditawan oleh pasukan Cola,
tetapi akhirnya Sanggramawijaya dilepaskan.

Tahun 1028, raja San-fo-tsi, Sridewa, mengirim utusannya ke Cina.

Prasasti yang ditemukan di India, berangka tahun 1068, yang dikeluarkan
oleh Wirarajendra, menyebutkan bahwa tentara Cola menyerang lagi
Suwamabhumi.

Tahun 1068, tiba utusan yang dipimpin oleh Ti-hwa-ka-lo, utusan ini tiba
lagi pada tahun 1073, 1075.

Prasasti Kanton (Cina), berangka tahun 1079. Isinya bahwa raja Ti-hwa-
ka-lo dari San-fo-tsi memberi bantuan untuk memugar sebuah kelenteng di
Kanton.

ABAD XII

Sumber Cina menyebutkan pada tahun 1156 raja Srimaharaja mengirim
utusan ke Cina , juga pada tahun 1178



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



Prasasti Srilanka, diperkirakan abad XII, menyebutkan bahwa :
Suryanaraya dari wangsa Malayupura dinobatkan sebagai maharaja di
Suwamapura. Pangeran Suryanarayana menundukkan Manabhramana.

- Prasasti Grahi, berangka tahun 1183 menyebutkan nama seorang raja
Srimat Trilokyaraja Maulibhusanawarmadewa memerintahkan
mahasenapati Jalanai yang memerintah Grahi untuk membuat arca Budha.

ABAD XIII

Buku Chu-fan-chi yang ditulis oleh Chou Ju Kua menyebutkan bahwa
Chan-pi yang pada mulanya adalah Mo-lo-yeu, tidak termasuk dalam
daerah jajahan San-fo-tsi.

Buku Ling-wai-tai-ta, menyebutkan bahwa pada tahun 1079, 1082 dan
1088 Chan-pi mengirim utusan ke Cina atas kehendak sendiri. Mula-mula
Chan-pi ada di bawah kekuasaan San-fo-tsi, tetapi setelah berperang Chan-
pi mengangkat seorang raja sendiri. Sedangkan Tan-ma-ling, Ling-ya-si-
kia, fo-lo-an, Lan-wu-li, Sun-to dan Kien-pi, walaupun letaknya
berjauhan, termasuk daerah jajahan San-fo-tsi.

Prasasti Chaiya (Candra Bhanu, Malaysia Barat), berangka tahun 1230.
Menyebutkan tentang : raja Tambralingga, Candra Bhanu, Sri Dharmaraja
menyamakan diri dengan raja Asoka, jasa-jasanya terhadap umat manusia
disamakan dengan bulan dan matahari.

- Prasasti Amoghapasha (Jambi), berangka tahun 1286. Menyebutkan
bahwa raja Kertanegara telah menghadiahkan arca amogapasha pada raja
Suwamabhumi yang bernama Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa. Raja dan
rakyatnya sangat gembira.

ABAD XIV

Tahun 1370, 1371 datang utusan dari San-fo-tsi
Tahun 1373, 1374 datang utusan raja Ma-na-ha-pau-lin-pang di Cina.
Tahun 1376 raja Tan-ma-sa-na-hu meninggal dan digantikan oleh raja wu-
li dan pada tahun itu san-fo-tsi telah ditundukkan oleh Jawa.



RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN




SEJARAH INDONESIA KUNO



MATARAM

1. Prasasti Tuk Mas

2. Prasasti Sojomerto (akhir abad 7)

3. Prasasti Canggal (732 M)

4. Prasasti Plumpungan 750 M

5. Prasasti Ligor B (775 M)

6. Prasasti Kalasan 778 M

7. Prasasti Kelurak 782 M

8. Prasasti Karang Tengah 824 M

9. Prasasti Gandasuli (832 M)

10. Prasasti Sri Kahulunan (842 M)

11. Prasasti Tulang Air (850 M)

12. Prasasti Wantil, Ratu Boko (856 M)

13. Prasasti Argopuro (863 M)

14. Prasasti Wuatan Tija (880 M)

15. Prasasti Mentyasih/ Kedu/ Balitung (907 M)

16. Prasasti Wanua Tengah (908 M)



❖ Prasasti Tuk Mas (Dakawu, Lereng gunung Merbabu)

Ditulis dengan huruf Pallawa. Dilihat dari bentuk tulisan diperkirakan pada
abad VII dan lebih tua dari canggal

Isinya tentang pujian kepada suatu mata air yang keluar dari gunung,
menjadi sebuah sungai yang mengalirkan airnya yang dingin dan bersih
melalui pasir dan batu-batu bagaikan sungai gangga.

❖ Prasasti Sojomerto (Tegal, Pekalongan)

Huruf Pallawa, bahasa Melayu Kuno

Dari bentuk huruf diperkirakan pada akhir abad VII

Menyebutkan tentang Dapunta Salendra yang menyembah Bhatara
Siwa, memuat pula silsilah Dapunta Salendra yang memiliki orang tua
Sentanu dan Bhadrawati, Dia menikah dengan Sampula.

Prasasti ini bersifat Siwa-Hindu

❖ Prasasti Canggal (654 S/ 732 M)

Bait 1 : pembangunan lingga oleh Raja Sanjaya di atas gunung

Bait 2-6 : Pujaan terhadap Dewa Siwa, dewa Brahma, dan Dewa

Wisnu

Bait 7 : Pulau Jawa yang sangat makmur, kaya akan tambang

emas dan banyak menghasilkan padi. Di pulau itu



Lanjutnya silahkan download pdf nya

Langsung saja download file berikut ini gratis

Klik Download Via Userscloud

Klik Download Via Tusfiles


Itulah materi tentang Materi SEJARAH INDONESIA KUNO yang bisa anda manfaatkan sebagai bahan pelajaran atau mengajar menjadi guru atau dosen.

Related Post

Belum terdapat comments pada "Materi SEJARAH INDONESIA KUNO", silahkan berikan komentar pertama.

Post a Comment