Materi Budaya Unik Indonesia

Tanti Setiawati


ISBN 000-000-0000-0-0

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Budaya Unik Indonesia: Cinta Tanah Air dan
Bangsa/Tanti Setiawati; Editor: Nurul Haura. Cet.l.
Bandung: , 2012. iv + 68 hal; 17,6 cm x 25 cm


Penulis

Tanti Setiawati

Editor

Nurul Haura

Layout Design

Beni S. Ambarjaya



©Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis.

Sanksi Pelanggaran Pasal 72:

Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta

1 . Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 Ayat ( 1 ) atau Pasal 49 Ayat ( 1 ) dan Ayat (2) dipidana dengan penjara
masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00
(satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling
banyak Rp5.000.000.000.000, 00 (lima miliar rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud
pada Ayat (l) dipidana dengan denda paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).


Kata Pengantar

Dengan menyampaikan puji syukur kepada Allah Subhanahu-
Wata-Alla yang Maha berkuasa atas segala sesuatu, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan buku Budaya Unik Indonesia:
Cinta Tanah Air dan Bangsa. Buku ini disusun untuk kamu agar
dapat mengenal betapa indah dan uniknya budaya di beberapa
daerah yang ada di Indonesia. Dengan demikian diharapkan
kamu dapat mencintai tanah air Indonesia tercinta ini dan dapat
ikut serta melestarikan warisan budaya bangsa ini.

Buku Budaya Unik Indonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa
ini hanya memuat sebagian kecil kebudayaan nusantara namun
disajikan secara lengkap dan mendalam. Buku ini dilengkapi pula
gambar lmage sebagai ilustrasi kebudayaan yang sedang dibahas
agar kamu tidak bosan saat membacanya.

Buku ini merupakan kumpulan informasi yang bahannya
diperoleh dari berbagai media dan literatur yang sumbernya
dicantumkan dalam daftar pustaka. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
berbagai pihak yang terkait. Penulis berharap semoga informasi
yang ada dalam buku ini dapat memberikan manfaat.



Bandung, Mei 2012



m



Penulis



Daftar si



Kata Pengantar - iii

Pendahuluan - 1
Fahombo Batu - 3
Sekuraan - 8
Rengkong - V.

Bontang Kuala - V
Si Telinga Panjang - 23
Rambu Solo - 26
Tumbilotohe - 31
Misteri Tari Barong - 35
Ondel-ondel Jakarte - 39
Tanean Lanjeng - 4 3
Tedhak Siten - 4 5
Kehidupan Suku Dani - 4 9
Budaya Batik - 52
Wayang - 6 0

Daftar Pustaka - 6 6
Glosarium - 67
Indeks - 68



iv



Pendahuluan

Buku Budaya Unik Indonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa ini
merupakan bahan bacaan untuk peserta didik — yang bertujuan
mewujudkan cita-cita dan semangat Pendidikan Karakter serta
mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan kesejagatan
(globalisasi) dengan tetap berpegang teguh pada nilai tradisi
yang telah dipolakan oleh leluhur bangsa ini.

Bahan bacaan pengayaan ini berupaya mengilhami peserta
didik yang terdiri atas berbagai kalangan untuk menggunakan
nalar dan kreativitasnya dalam memahami, memilih, menyusun,
dan mengolah informasi tentang pendidikan karakter bangsa.
Selain itu, bahan bacaan pengayaan ini juga berupaya membekali
peserta didik untuk merancang dan melaksanakan berbagai
kegiatan keseharian yang bermakna bagi bangsa Indonesia.

Secara lebih khusus, buku ini mengajak peserta didik agar
mampu:

1. mengembangkan kompetensi pengetahuan, seperti:

ciri karakter berakhlak mulia yang dapat membangun individu
berkepribadian Indonesia; peran dan tanggung jawab
individu menjalankan amanah dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa dan keterkaitannnya dengan individu
lainnya dalam keluarga, masyarakat, dan negara serta dalam
mengelola alam semesta secara seimbang dan bijaksana;
pentingnya menjaga harmoni kehidupan bermasyarakat,
beragama, dan bernegara.

2. mengembangkan kompetensi nilai, seperti:

• menghargai ajaran leluhur bangsa;

• menghormati nasihat atau ajaran orang tua;



Pendahuluan



1



• menyayangi lingkungan, budaya, dan masyarakat sekitar;

• memiliki semangat kebersamaan;

• memiliki rasa yakin pada kemampuan diri sendiri.

3. mengembangkan kompetensi keterampilan, seperti:

• mengurus diri sendiri dengan baik dan bertanggung jawab;

• mengamalkan kesederhanaan dalam berperilaku;

• berinteraksi secara sopan dengan anggota keluarga,
rekan, dan masyarakat;

• menanggani konflik diri, keluarga, dan rekan;

• belajar hidup bersama untuk mencapai kesejahteraan
diri dan masyarakat;

• berperan serta dalam kegiatan masyarakat untuk kebaikan
bersama;

• membuat dan menjalankan keputusan yang bijak dan cerdas.

Buku Budaya Unik Indonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa ini
terdiri atas 14 bagian bacaan. Setiap bagian menceritakan tradisi
budaya suatu daerah yang memiliki nilai filosofi yang tinggi
sehingga dapat membangun karakter luhur peserta didik. Tradisi
yang dimaksud dapat berupa budaya yang bersifat materi dan
nonmateri. Budaya yang bersifat materi artinya dapat berupa
bentuk yang nyata seperti rumah adat suatu daerah, atau hasil
kerajinan tangan. Budaya yang bersifat nonmateri berupa hal
yang dapat dirasakan seperti upacara-upacara adat dan kesenian
daerah.

Sesuai dengan tujuan untuk mewujudkan cita-cita dan
semangat Pendidikan Karakter, buku ini menekanan pada isu
persatuan dan pelestarian nilai tradisi yang diharapkan terus
tumbuh dalam kehidupan peserta didik. Melalui buku ini
diharapkan dapat lahir individu yang memiliki semangat religius,
cinta tanah air, berjiwa patriotik, berbudi luhur, mampu bekerja
sama, memiliki kepribadian nan tangguh, dapat menyelesaikan
konflik secara santun, serta menyayangi masyarakat dan alam
sekitar.



2



Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa



Fahombo Batu



Suatu sore di Desa Bawomatuluo, Theo dan beberapa anak
siswa sekolah dasar lainnya sedang berlatih melompati tumpukan
kayu di halaman Omo Sebuo. Omo sebua adalah sebutan untuk
rumah raja di Desa Bawomataluo, suatu desa adat terbesar
di Kabupaten Nias Selatan-Sumatera Utara. Di halaman Omo
Sebua ini terdapat peninggalan batu bersusun ( hombo-batu )
yang dikenal penggunaannya dalam tradisi fahombo batu atau
lompat batu.




Omo Sebua, rumah raja di Desa Bawomatuluo
Sumber: upload.wikimedia.org



Fahombo Batu



3



Fahombo Batu merupakan kebudayaan masyarakat Nias.
Ritual budaya ini adalah simbol kedewasaan pemuda Nias.
Fahombo batu dilangsungkan untuk menguji ketangkasan fisik
dan kesiapan mental para remaja pria di Nias menjelang usia
dewasa. Batu yang harus dilompati berupa susunan batu batu
besar yang tersusun mirip piramida dengan permukaan atasnya
datar. Tingginya kurang lebih 2 meter dengan lebar 90 cm dan
panjang 60 cm. Di depannya ada undukan batu
kecil setinggi 30 cm, di mana tempat kaki
dipijakkan sebelum melakukan lompatan.
Dengan bentuk susunan batu tersebut
maka fahombo batu tidak sekedar
melompat batu. Para pelompat harus
menggunakan teknik yang benar karena
mereka tidak hanya harus melintasi
tumpukan batu tersebut, tapi ia juga
harus mampu mendarat dengan posisi
yang tepat. Untuk itu pelompat batu
perlu menginjak batu undukan
kecil sebagai teknik mendorong
daya lompatan dan kemudian
mendarat dengan tepat.
Bahkan, dahulu di bagian atas
batu ditutupi dengan duri dan
bambu runcing tajam.

Susunan batu besar untuk Fahombo Batu
Sumber: www.ononiha.org




Desa Bawomatuluo merupakan pusat pelestarian tradisi
Fahombo batu. Selain sering diadakan berbagai Festival Budaya
Nias, untuk melestarikan tradisi ini terdapat berbagai pelatihan
regenerasi pelompat batu. Salah satunya adalah Theo.

Suatu saat nanti, Theo ingin menjadi pelompat batu yang
handal. Kata ayahnya, bagi masyarakat Nias seorang pemuda



4



Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa



dari satu keluarga yang sudah dapat melakukan fahombo
batu dengan sempurna untuk pertama kalinya, merupakan
satu kebanggaan bagi orangtua dan kerabat lainnya bahkan
seluruh masyarakat desa. Untuk kegembiraan itu, keluarga
lalu mengadakan syukuran. Seorang pemuda yang mampu
melakukan fahombo batu dengan sempurna dianggap telah
dewasa dan matang secara fisik. Dengan demikian hak dan
kewajiban sosialnya sebagai orang dewasa sudah bisa dijalankan.
Misalnya, dapat meminang seorang gadis untuk dinikahi dan
untuk menjadi prajurit untuk mempertahankan desa dan tanah
airnya jika terjadi konflik dengan desa atau negara lain.

Untuk membanggakan kedua orangtuanya serta kecintaannya
pada tradisi Nias dan tanah airnya, Theo bersama teman-
temannya giat berlatih melompati tumpukan kayu. Melompati
tumpukan kayu merupakan tahapan awal yang harus dipenuhi
untuk terampil menjadi seorang pelompat batu. Awalnya, Theo
berlatih dengan tinggi lompatan setengah meter kemudian tinggi
lompatan secara bertahap meningkat dengan berlatih hingga ia
siap untuk melompat batu setinggi 2 meter itu.

Setelah lelah berlatih, sambil istirahat, abang-abang pelatih
berceritera pada Theo dan anak-anak lainnya. Konon dahulu
sering terjadi peperangan antardesa di Nias. Peperangan
terjadi antara lain karena masalah perbatasan tanah, harga
diri, dan perebutan wanita. Oleh karena itu, desa-desa di Nias
selalu dikelilingi pagar dan berbagai bentuk rintangan sebagai
pertahanan. Pagar itu terbuat dari batu, bambu, atau batang
pohon, dibangun mengelilingi desa setinggi kira-kira 1,5-2
meter.

Dengan demikian para prajurit desa harus mampu
melompat pagar atau benteng desa sasaran supaya tidak
terperangkap di daerah musuh. Ketangkasan dibutuhkan
untuk melompati benteng pertahanan yang sulit dilewati.



Fahombo Batu



5




Pemuda Nias yang siap menjadi pahlawan desa dan negaranya
Sumber: lombafotoniasbangkit.com




Theo dan teman-temannya semakin
bangga menjadi putra Nias. Menjadi
putra Nias berarti harus menguasai
fahombo batu. Mereka berjanji akan
berlatih dengan giat agar seperti abang-
abang pelatihnya yang sangat terampil.
Saat Pagelaran Budaya Bawomataluo,
Theo dan teman-temannya sangat
antusias melihat seniornya dengan
memakai baju adat yang gagah berhasil
melintasi batu setinggi 2,1 meter dengan
berbagai gaya lompatan. Kemudian
mereka melanjutkannya dengan Faroro
yakni melompat secara berurutan tanpa
jeda.



Atraksi Fahombo Batu
sumber: www.thejakartapost.com




Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa







Walaupun tradisi fahombo batu saat ini berubah menjadi
atraksi pariwisata, namun tetap saja menjadi kebanggaan
masyarakat Nias, terlebih masyarakat Indonesia karena tradisi ini
merupakan kekayaan budaya Indonesia yang berharga. Atraksi
ketangkasan ini telah memperkenalkan Nias dan dijadikan
sebagai ikon pariwisata dan gambarnya tercantum pada mata
uang rupiah.




Fahombo batu pada uang kertas
Sumber: clickmyjourney.blogspot.com



Fahombo Batu



7




Sekuraan



Hari itu adalah Hari Ulang Tahun Kabupaten Lampung Barat.
Pemerintah setempat mengadakan pesta rakyat yang disebut
dengan Sekuraan. Para peserta pesta budaya tersebut bernama
Sekura, namaku Basri, aku salah satu sekura yang meramaikan
acara tersebut.




Pesta Budaya Rakyat Sekuraan
Sumber: ulunlampung.blogspot.com

Biasanya sekuraan dilaksanakan pada minggu awal bulan
Syawal setelah Idul fitri berturut-turut dari tanggal 1 hingga 7
Syawal. Pada dasarnya sekuraan adalah ungkapan rasa syukur



8



Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa




atas kemenangan, kebebasan, dan kegembiraan. Sekuraan juga
sebagai alat untuk bersilaturahmi antardesa ( pekon ). Dengan
semangat itu pesta sekura juga digelar untuk merayakan
Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus atau pada
Hari jadi Kabupaten Lampung Barat seperti saat ini.

Para sekura berarak-arak dari Kota Liwa menuju arena utama
yang berlokasi di lapangan Pemkab Lampung Barat. Sambil
berarak-arak, aku juga harus melakukan atraksi yang menarik
perhatian penonton, seperti menari, bernyanyi, berbalas pantun,
bersilat, atau berjoget. Puncaknya aku dan teman-temanku akan
mengikuti atraksi panjat pinang atau disebut oleh masyarakat
setempat dengan cakak buah secara berkelompok dengan sistem
beguai jejama (gotong royong).




Cakak buah

Sumber: ulunlampung.blogspot.com



Sebagai sekura, aku harus memakai topeng sekura dan
kostum yang menarik. Topeng sekura merupakan topeng yang
berasal dari Provinsi Lampung. Topeng Sekura terbuat dari kayu



Sekuraan



9




yang dipahat sedemikian rupa hingga
menyerupai berbagai penokohan yang
1 unik. Sekura terdiri atas dua jenis sekura,
yaitu sekura kecah yang artinya sekura
bersih dan sekura kamak yang artinya
sekura kotor atau sekura jahat.



Topeng Sekura

Sumber: http://azzuralhi.files.wordpress.com



Oleh karena aku belum menikah, jadi aku berperan
sebagai sekura kecah. Sesuai dengan namanya, sekura kecah
mengenakan kostum yang bersih dan rapi. Sekura kecah khusus
diperankan oleh menghanai (laki-laki yang belum beristri).
Sekura ini berfungsi sebagai pemeriah dan peramai peserta.
Kami harus berkeliling pekon (dusun) untuk melihat-lihat dan
berjumpa dengan gadis pujaan.




Sekura kecah

Sumber: imagive.blogspot.com



10



Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa





Adapun, sekura kamak berarti sekura kotor atau sekura
jahat dikarenakan mereka mengenakan pakaian dan topeng
kotor. Biasanya mereka memakai segala jenis tumbuhan yang
diikatkan di tubuh. Tingkahnya mengundang tawa penonton.
Sekura kamak diperankan oleh pria yang sudah beristri. Mereka
berfungsi sebagai penghibur dalam sekuraan. Kadang mereka
mengganggu pengunjung yang menonton sekuraan. Sekuraan ini
berkeliling kampung untuk kemudian singgah ke rumah-rumah
penduduk. Masyarakat yang dikunjungi wajib menyediakan
makanan dan minuman yang diperuntukkan sekura yang datang
ke rumahnya.




Sekura kemah

Sumber: imagive.blogspot.com



Pesta rakyat sekuraan ini adalah kekayaan budaya Lampung
yang sangat mengakar di Lampung Barat yang harus kita
lestarikan. Dengan demikian kekayaan budaya Indonesia akan
selalu menjadi milik Indonesia.



Sekuraan



11





Rengkong



Coba kamu perhatikan gambar berikut.




Rengkong

Sumber: www.datasunda.org

Gambar ini adalah gambar salah satu wujud kebudayaan
Indonesia, tepatnya dari daerah Sunda. Berawal dari cara
para petani mengangkut hasil panen ke lumbung dengan
menggunakan alat pikul yang terbuat dari bambu. Ujung bambu
dibuat lekukan yang melingkar untuk letak tali pemikul. Jika
petani yang memikul hasil bumi itu berjalan akan menghasilkan
suara dari gesekan antara jalanan dan lekukan angguk.



12



Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa






Seni rengkong yang berasal dari tradisi mengangkut hasi panen
Sumber: http://museumalatmusik.files.wordpress.com

Oleh karena suara gesekan yang dihasilkan begitu indah maka
tradisi ini berkembang menjadi kesenian yang unik. Biasanya
kesenian ini dipertunjukkan saat hari besar nasional, upacara

keagamaan, upacara perkawinan,
bahkan menyambut tamu istimewa.

Rengkong digunakan sebagai
ungkapan rasa syukur kepada Tuhan
dan Dewi Sri Pohaci (Dewi Kesuburan)
karena telah diberikan hasil panen
yang melimpah dan tanah air yang
subur.

Dewi Sri Pohaci

Sumber: http://putritralalatrilili.blogspot.com




Rengkong



13




Peralatan untuk memainkan seni rengkong terbilang
sederhana. Terdiri atas bambu gombong, tali ijuk, minyak tanah,
dan satu himpitan tangkai padi. Bambu gombong berfungsi
sebagai pikulan. Tali ijuk berfungsi sebagai pengikat padi yang
digantung pada pikulan. Padi, yang kisaran beratnya 10-20 kg
sebagai beban pikul. Adapun minyak tanah fungsinya sebagai
pengesat gesekan antara tali dan pikulan untuk menghasilkan
suara yang keras.




Peralatan rengkong: bambu gombong, tali ijuk, minyak tanah,

dan himpitan tangkai padi

Sumber: wiedpatikraja.blogspot.com



Sebagai musik pengiring lain digunakan dogdog, angklung
buncis, dan hatong. Dogdog merupakan alat musik tabuh yang
terbuat dari batang kayu yang berongga dan ujungnya mengecil.
Pada ujung bulatan ditutup dengan kulit kambing yang telah
dikeringkan, kemudian diikat dengan tali bambu dan dipaseuk
untuk mengencangkan kulit tersebut. Angklung Buncis adalah



14



Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa




angklung yang berlasar salendro, adapun hatong adalah alat
musik yang terbuat dari tanduk kerbau yang ujung serta
pangkalnya telah dilubangi. Kemudian lubang yang terdapat
pada bagian ujungnya ditiup seperti teknik meniup terompet,
maka akan menghasilkan bunyi yang sangat nyaring.




Alat musik pengiring: dogdog, angklung buncis, dan hatong
Sumber: http://www.datasunda.org

Pemain rengkong biasanya menggunakan celana pangsi,
baju kampret, ikat kepala, dan tanpa alas kaki. Pemainnya
berjumlah 5 atau 6 orang dengan durasi bermain selama satu
jam. Pertunjukan rengkong selalu dilakukan di alam terbuka.
Cara memainkannya, pikulan yang berisi padi diletakkan di
bahu kanan. Si pemikul mengayun-ayunkan ke kiri dan ke kanan
dengan teratur. Tali ijuk dengan beban padi yang menggantung
pada badan bambu rengkong pun bergerak-gerak, gesekan tali
ijuk yang keras inilah yang menimbulkan suara. Jika diamati,
kesenian ini memang sangat khas keseharian petani desa.



Rengkong



15





Pemain rengkong dengan celana pangsi, baju kampret, dan ikat kepala
Sumber: http://www.mediaindonesia.com



Angguk Rengkong pada Seni Helaran, para pemikulnya
akan berada paling depan. Di ikuti oleh rombongan Angklung
dan Dogdog serta pemikul peralatan mengolah sawah, seperti
Cangkul, Garu, Waluku dan barisan petani yang kadangkadang
berjingrak mengikuti alunan Angklung yang disertai irama dan
bunyi Angguk Rengkong.

Pada kesenian Rengkong tersimpan nilai-nilai yang sangat
luhur, yaitu kerja keras dan kerjasama. Nilai kerja keras tercermin
dalam membunyikan suara khas yang dihasilkan dari gesekan
antara tali ijuk dan pikulan. Ini artinya, padi dengan berat tertentu
dipikul. Dan, ini tentunya memerlukan kerja keras. Kemudian,
nilai kerja sama tercermin dalam pementasan Dalam hal ini
tanpa kerja sama yang baik mustahil pementasan dapat berjalan
dengan baik dan lancar. Terdapat pula nilai religius sebagai rasa
syukur terhadap Tuhan karena telah diberikan tanah air yang
subur sehingga panen melimpah.




Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa






Bontang Kuala



Pada liburan sekolah, aku berkunjung ke rumah pamanku di
Bontang Kuala. Saat sore hari, aku diajak sepupuku bermain bola
bersama teman-temannya di suatu lapangan olahraga khusus. Di
sekitar lapangan bola tersebut berjejer para pedagang kaki lima
yang menjajakan beberapa produk hasil industri rumah tangga
berupa produk rumput laut, terasi, dan ikan laut. Di samping
lapangan bola tempat kami bermain terdapat jalan raya tempat
sepeda motor lalu lalang. Walaupun menghasilkan bunyi tratak,
namun semua sepeda motor itu berlalu-lalang seakan semua
aktivitas tersebut berada di atas permukaan tanah.




Bermain bola di atas permukaan laut
Sumber: http://ronysyarief.blogspot.com



Bontang Kuala



17




Yap, Bontang Koala adalah perkampungan di atas laut.
Tidak seperti perkampungan lain yang berpijak di permukaan
tanah, dasar untuk membuat fondasi perkampungan ini berada
di dasar laut, itu lah yang membuat kampung ini unik. Layaknya
perkampungan lain, di Bontang Koala pun terdapat jalan
raya, tempat beribadah, sekolah, pasar, dengan segala aktivitas
masyarakatnya yang semuanya terapung di atas laut.




Rumah ibadah terapung di atas air
Sumber: wisata.kompasiana.com



Selain semuanya mengapung di atas laut. Bahan utama yang
digunakan untuk membuat bangunan-bangunan tersebut adalah
kayu, khususnya kayu ulin yang terkenal dengan kekuatannya.
Oleh sebab itu sepeda motor menghasilkan bunyi tratak ketika
melalui jalanan sebab semua jalan raya di Bontang Koala terbuat
dari kayu yang ditata sedemikian rupa.



18



Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa





Jalan raya terbuat dari kayu ulin
Sumber: wisata.kompasiana.com



Bontang Kuala adalah salah satu kelurahan di kecamatan
Bontang Utara, Bontang, Kalimantan Timur. Kampung ini sudah
ada, bahkan sebelum Kota Bontang terbentuk. Penduduk aslinya
berasal dari sekelompok nelayan yang datang dari Sulawesi
Selatan. Oleh sebab itu mata pencaharian penduduk setempat
mayoritas adalah nelayan. Untuk menuju ke Bontang Koala,
dari Bandara Balikpapan dilanjutkan ke Samarinda diteruskan ke
Bontang. Kemudian melalui jalan darat menuju Bontang Koala
membutuhkan waktu sekitar 6 jam.

Menurut pamanku, dulu jalan masuk ke perkampungan ini
sangat sulit, jalannya jelek dan terkesan angker karena letaknya di
dalam hutan. Saat ini, perkampungan air ini telah menjadi salah
satu objek wisata kota Bontang, dengan demikian semuanya
sudah tertata dengan baik.






Menyusuri kampung dengan Ketinting
Sumber: bontangweb.site40.ne

Pada hari Minggu yang cerah, aku dan sepupuku berjalan
kaki menyusuri jalan raya perkampungan ini. Asik sekali, karena
jalanan di kampung ini tidak boleh dilalui kendaraan beroda
empat. Semua kendaraan beroda empat hanya dapat mencapai
tempat parkir sebelum masuk ke gapura Bontang Kuala.

Oleh karena kampung ini adalah kampung air yang terapung
di laut, maka Kita juga dapat menyusuri perkampungan dengan
menggunakan perahu yang disebut dengan ketinting. Perahu
ketinting adalah perahu kayu bermotor yang dapat berisi muatan
hingga 7 orang. Mayoritas penduduk Bontang Kuala yang
berprofesi sebagai nelayan maupun bukan nelayan, mempunyai
perahu ketinting.



20



Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa





Perahu Ketinting

Sumber: wisata.kompasiana.com

Dari dermaga Badak, perahu ketinting berlayar mengarungi
kawasan hutan mangrove melalui lorong- lorong, yang dikanan
kirinya terdapat rumah-rumah penduduk di atas air sambung
menyampung dengan jembatan kayu ulin seperti di Venesia,
namun dengan suasana kayu ulin yang eksotis.




“Venesia” di Kalimantan yang eksotis
Sumber: http://i. pbase.com



Bontang Kuala



21





Bontang kuala adalah perkampungan dengan budaya yang unik
yang memperkaya kebudayaan di Indonesia. Beruntung, aku bisa
menyaksikan acara Menjamu Karang , yaitu tradisi menghormati
alam yang merupakan berkah dan kepercayaan untuk menghormati
penunggu karang-karang yang ada di lautan.

Selain Menjamu karang ada juga acara Melabuh Perahu,
tujuan diadakannya acara ini adalah untuk mengusir semua
penyakit dari kampung, upacara ini unik karena memuat miniatur
kapal dan menghanyutkannya di laut.




Upacara Melabuh Perahu

Sumber: http://www.kutaikartanegara.com

Hampir setiap bulan selalu ada acara kesenian laut yang
setiapnya punya makna khas sebagai penghormatan kepada laut.
Keanekaragaman seni tumbuh dan berkembang, seni ini terdiri
dari tari dan musik tradisional serta berbagai bentuk kegiatan adat
lainnya. Hampir semuanya masih rutin dilaksanakan. Ini adalah
bentuk manifestasi yang dilestarikan dari generasi ke generasi.

Masyarakat kampung Bontang Kuala turun temurun
mewariskan budaya gotong royong menjaga kelestarian
lingkungannya. Hal ini terlihat pada perkampungan ini
kebersihan dan keindahannya terjaga dengan baik. Penataan
rumah, warna, serta alur jalan sangat tertata rapi walaupun
berada diatas air. Dengan demikian, walaupun mereka hidup di
atas laut, namun dengan menataan yang sedemikian baik. Saat
memasuki perkampungan ini, aku dibuat tidak percaya kalau
sebenarnya aku sedang berada diatas laut.

22 Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa




Si Telinga Paijang



Namaku Harum, aku tinggal di Samarinda, Kalimantan
Timur. Ibuku keturunan Suku Dayak kenyah. Dahulu Suku Dayak
kenyah memiliki budaya dan tradisi turun menurun yang unik,
yaitu seni tato dan tradisi memanjangkan telinga. Namun tradisi
ini, sejalan dengan waktu semakin menghilang, dan saat ini
hanya tinggal sedikit sekali yang masih memiliki telinga panjang
dan umumnya generasi tua. Seperti nenekku.




Generasi tua Suku Dayak yang masih bertelinga panjang
Sumber: http://molinbangunan.files.wordpress.com

Nenekku memiliki daun telinga yang panjang. Telinganya
hampir sebatas dada. Kata nenekku, telinga panjang miliknya
adalah untuk menunjukkan status kebangsawanannya. Proses
pembuatan telinga panjang ini dimulai dari beliau baru lahir.



Si Telinga Pari ang



23




Ujung telinganya diberi manik-manik yang cukup berat. Ketika
remaja manik-manik itu diganti dengan pemberat berupa logam
berbentuk lingkaran gelang atau berbentuk gasing ukuran kecil.
Dengan pemberat ini daun telinga akan terus memanjang hingga
beberapa sentimeter. Kaum bangsawan seperti nenekku memiliki
gaya anting sendiri yang tidak boleh dipakai oleh orang-orang
biasa. Selain itu telinga panjangnya ini untuk membedakan
dengan budak.

Selain Dayak Kenyah, adapula Suku Dayak Pampang. Di
Suku Dayak ini tidak hanya wanita yang memiliki telinga yang
panjang, kaum prianya juga memiliki telinga panjang. Hal ini
untuk membedakan manusia dan bangsa kera karena pada jaman
dulu, suku ini hidup di tengah hutan. Yang bertelinga pendek
berarti kera.




Kepala Suku Dayak yang bertelinga panjang
Sumber: kartinisamarinda.blogspot.com

Untuk desa-desa di hulu Sungai Mahakam, telinga panjang
digunakan sebagai identitas untuk menunjukkan umur seseorang.
Begitu bayi lahir, ujung telinga diberi manik-manik yang cukup

24 Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa





berat. Setiap tahun, jumlah manik-manik yang menempel di
telinga bertambah satu. Selain untuk petunjuk umur seseorang,
tujuan pembuatan telinga panjang di sini untuk melatih kesabaran.
Jika dipakai setiap hari, kesabaran dan kesanggupan menahan
derita semakin kuat.

Pada Dayak Taman, tradisi telinga panjang itu tidak terkait
dengan strata sosial tertentu. Tradisi ini khususnya untuk
perempuan hanya sebagai identitas keperempuanannya. Semakin
panjang telinga maka perempuan itu dianggap semakin cantik.

Oleh karena kakek dan nenekku seorang Dayak, otomatis
ibu dan aku juga seorang Dayak. Namun, ibu dan aku tidak
memiliki telinga yang panjang. Kata nenenku, tidak tega melihat
anak dan cucunya memikul beban di telinga yang begitu berat.




Generasi muda Suku Dayak tidak lagi bertelinga panjang
Sumber: zipoer7.files.wordpress.com

Saat ini di Suku Dayak sudah jarang yang memiliki telinga
panjang. Hanya sedikit saja yang masih mempertahankan
tradisi ini, seperti nenekku. Bagi beliau memanjangkan telinga
berarti menghormati tradisi yang turun termurun dari nenek
moyangnya. Serta kebanggaan tersendiri menjadi seorang Suku
Dayak dan tanah air Indonesia.




Si Telinga Patjang



25




Rambu Solo



Jika kamu ke Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, di
sana terdapat suku yang terkenal, yaitu Suku Toraja. Suku Toraja
memiliki tradisi yang sangat unik yaitu Rambu Solo.

Rambu Solo adalah upacara pemakaman. Tujuan dari upacara
ini untuk menghormati dan mengantarkan orang yang meninggal
dunia menuju alam roh, yaitu kembali kepada keabadian
bersama para leluhur mereka di sebuah tempat peristirahatan
yang disebut dengan Puya. Puya yang terletak di bagian selatan
tempat tinggal masyarakat setempat.




Puya, tempat pemakaman Suku Toraja
Sumber: mr-nyariadi. blogspot.com



26



Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa




Selain untuk memakamkan leluhur, tradisi Rambu Solo
ini sekaligus menjadi perekat kekerabatan masyarakat Toraja
terhadap tanah kelahiran nenek moyang dan tanah airnya.

Jika keluarga orangyang meninggal belum menyelenggarakan
upacara Rambu Solo maka orang yang meninggal tersebut
dianggap belum benar-benar meninggal, belum sempurna. Orang
yang meninggal akan terus dianggap sebagai orang “sakit” atau
“lemah”, sehingga ia tetap diperlakukan seperti orang hidup,
yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan
dan minuman, bahkan selalu diajak berbicara.

Bagi Suku Toraja, upacara Rambu Solo ini sangat penting
karena kesempurnaan upacara ini akan menentukan posisi arwah
orang yang meninggal, apakah sebagai arwah gentayangan
(bombo), arwah yang mencapai tingkat dewa ( to-membali
puong ), atau menjadi dewa pelindung ( deata ). Dengan demikian
masyarakat Tana Toraja akan selalu melaksanakan upacara ini
bagaimanapun caranya. Hal ini pun sebagai bentuk pengabdian
kepada orang tua mereka yang meninggal dunia.

Kemeriahan upacara Rambu Solo ditentukan oleh status
sosial keluarga yang meninggal, diukur dari jumlah hewan yang
dikorbankan. Semakin banyak kerbau disembelih, semakin tinggi
status sosialnya. Biasanya, untuk keluarga bangsawan, jumlah
kerbau yang disembelih berkisar antara 24-100 ekor, sedangkan
warga golongan menengah berkisar 8 ekor kerbau ditambah 50
ekor babi.

Puncak dari upacara Rambu Solo disebut dengan upacara
Rante. Dalam upacara Rante ini terdapat beberapa rangkaian
ritual yang selalu menarik perhatian para pengunjung,
seperti proses pembungkusan jenazah ( ma‘tudan , mebalun),
pembubuhan ornamen dari benang emas dan perak pada
peti jenazah ( ma‘roto ), penurunan jenazah ke lumbung untuk
disemayamkan ( ma'popengkalo alang), dan proses pengusungan
jenazah ke tempat peristirahatan terakhir ( ma‘palao ).



Rambu Solo



27




Ma'palao

Sumber: http://www.wisatamelayu.com



Selain itu, juga terdapat berbagai atrakasi budaya yang
dipertontonkan, di antaranya: adu kerbau ( moppasilogo tedong),
kerbau-kerbau yang akan dikorbankan diadu terlebih dahulu
sebelum disembelih; dan adu kaki ( sisemba ).




Mappasilaga tedong

Sumber: toraja-barattung.forummotion.com



28



Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa



Dalam upacara tersebut juga dipentaskan beberapa musik,
seperti pa‘pompan, po‘dali-dali, po'suling , dan unnosong; serta
beberapa tarian, seperti pa'badong, pa'dondi, pa'randing,
pa‘katia, po‘popanggon, passailo dan pa‘posilaga tedong.




Pa’suling

Sumber: yusakpoliran.blogspot.com




Pa'randing

Sumber: yusakpoliran.blogspot.com

Rambu Solo 29





Selain itu, juga terdapat pemandangan yang sangat
menakjubkan, yaitu ketika iring-iringan para pelayat yang sedang
mengantarkan jenazah menuju Puya, dari kejauhan tampak kain
merah panjang bagaikan selendang raksasa membentang di
antara pelayat tersebut.




Pelayat mengantarkan jenazah menuju Puya
Sumber: Melayuonline.com



30



Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa




Tumbilotohe



Sebagian besar masyarakat Gorontalo adalah penganut
agama Islam. Untuk itu sejak abad XV, masyarakat Gorontalo
menggelar kegiatan Tumbilotohe.

Tradisi ini merupakan tanda akan berakhirnya bulan suci
Ramadhan. Diadakannya Tumbilotohe sebagai ngkapan rasa
syukur warga Gorontalo setelah menjalankan ibadah puasa
selama Ramadhan dan menyambut kemenangan Idul Fitri.

Tumbilotohe adalah tradisi menyalakan lampu atau malam
pasang lampu. Pelaksanaan Tumbilotohe menjelang magrib
hingga pagi hari selama 3 malam terakhir sebelum menyambut
kemenangan di hari Raya Idul Fitri.




Menyalakan lampu menjelang magrib
Sumber: http://www.indonesia. travel



Tumbilotohe



31





Sebagai penerangan, pada saat Tumbilotohe diperoleh dari
damar, getah pohon yang mampu menyala dalam waktu lama.
Damar kemudian dibungkus dengan janur dan diletakkan di atas
kayu. Seiring dengan perkembangan zaman dan berkurangnya
damar, penerangan dilakukan dengan minyak kelapa ( padomalo )
yang kemudian diganti dengan minyak tanah.




Sebuah lampu untuk penerangan pada Tumbilotohe
Sumber: http://sahabat.kratonpedia.com



Saat malam tiba, tradisi Tumbilotohe pun dimulai. Kota
tampak terang benderang. Nyaris tidak ada sudut yang gelap.
Keremangan malam yang diterangi cahaya lampu-lampu botol
di depan rumah-rumah penduduk tampak memesona.




Cahaya lampu di rumah-rumah penduduk
Sumber: http://farm1.staticflickr.com



32



Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa




Padang tumbilotohe Kota Gorontalo berubah semarak
karena lampu-lampu botol tidak hanya menerangi halaman
rumah, tetapi juga menerangi halaman kantor, masjid. Tak
terkecuali, lahan kosong petak sawah hingga lapangan sepak
bola dipenuhi dengan cahaya lampu botol. Masyarakat seolah
menyatu dalam perasaan religius dan solidaritas yang sama. Di
lahan-lahan kosong nan luas, lampu-lampu botol itu dibentuk
gambar masjid, kitab suci Al Quran, sampai tulisan kaligrafi.




Lampu-lampu dibentuk gambar masjid pada lahan-lahan kosong
Sumber: pedulikotaisimu.blogspot.com

Tumbilotohe menjadi semacam magnet bagi warga
pendatang, terutama warga kota tetangga Manado, Palu, dan
Makassar. Banyak warga yang mengunjungi Gorontalo hanya
untuk melihat Tumbilotohe.



■jUMi



:* '.‘V ■'

; • . > • .• .* « v •• •* ,.<■



.T •>



• 'Vv v '



Alikusu

Sumber: http://stat.kompasiana.com

Tumbilotohe 33





Selain meriahnya lampu-lampu yang terang benderang, saat
tumbilotohe pun dimeriahkan oleh adalnya alikusu Bunggo.
Alikusu adalah bambu kuning yang dihiasi janur, pohon pisang,
tebu, dan lampu minyak yang diletakkan di pintu masuk rumah,
kantor, mesjid dan pintu gerbang perbatasan suatu daerah. Pada
pintu gerbang terdapat bentuk kubah mesjid yang menjadi simbol
utama alikusu. Warga menghiasi Alikusu dengan dedaunan yang
didominasi janur kuning. Di atas kerangka itu digantung sejumlah
buah pisang sebagai lambang kesejahteraan dan tebu lambang
kemanisan, keramahan, dan kemuliaan hati menyambut Idul
Fitri.




Bunggo

Sumber: mgiforum.com



Adapun bunggo adalah semacam meriam bambu, terbuat
dari bambu pilihan yang setiap ruas dalamnya, kecuali ruas
paling ujung, dilubangi. Di dekat ruas paling ujung diberi lubang
kecil yang diisi minyak tanah. Lubang kecil itu sebagai tempat
menyulut api hingga bisa mengeluarkan bunyi letusan kecil.
Sembari menggempur kampung dengan bunyi meriam, para
remaja dan anak-anak berseru membangunkan warga agar tidak
kebablasan tidur, “SAHUR.. ..SAHUR ”.

34 Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa




Misteri Tari Barong



Pulau Bali atau biasa disebut dengan Pulau Dewata
menyimpan segudang keunikan seni, budaya dan tradisi yang
masih dipegang teguh serta dijalankan hingga saat ini. Tidak
hanya untuk mempertahankan akar budaya, namun juga sebagai
penghibur para wisatawan yang berwisata ke Pulau Bali.

Banyak atraksi seni yang memiliki maksud dan filosofi positif
dibalik dinamisme geraknya. Salah satu diantaranya adalah Tari
Barong. Tarian yang berasal dari kebudayaan Pra-Hindu ini
menggambarkan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan.






wm

M Wfmm ♦






1 m’* "










Mi >


VSj, ' 41





Barong simbol kebaikan pada Tari Barong
Sumber: www.balipackagetour.com



Misteri Tari Barong



35






Rangda simbol kejahatan pada Tari Barong
Sumber: www.myplanetexperince.com

Dalam Tari Barong, kebaikan direpresentasikan pada lakon
Barong, yakni seorang penari dengan kostum binatang berkaki
empat. Sementara kejahatan dimainkan oleh Rangda, sosok
menyeramkan dengan taring di mulutnya. Keduanya bertarung
sambil menari mengikuti alunan musik tradisional Bali.




Pertarungan Barong vs Rangga
Sumber: www.fortport.com

Tokoh Barong pada tarian ini memang cukup sentral.
Kostumnya pun menarik karena dilengkapi dengan beragam
pernak-pernik yang meriah. Barong sendiri digambarkan sebagai
makhluk perpaduan singa, harimau dan juga lembu. Pada tubuh
barong dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan kaca cermin



36



Budaya Unik I ndonesia: Cinta Tanah Air dan Bangsa




serta dilengkapi dengan bulu-bulu yang terbuat dari serat pandan.
Tokoh barong juga dimainkan oleh dua penari sekaligus.




Barong

Sumber: bagrezhumaneater.blogspot.com

Selain memainkan cerita Pra-Hindu, ada juga beberapa
tokoh pendukung lain seperti Kera yang merupakan sahabat
Barong, Dewi Kunti, Sadewa serta para pengikut Rangda.
Meskipun tarian ini menceritakan tentang pertarungan antara
kebaikan dan kejahatan, tarian ini mengandung unsur komedi
yang diselipkan di tengah-tengah pertunjukan. Hal itu tercermin
dari beberapa gerakan dari Barong dan kera yang mengundang
tawa penonton.





Barong dan monyet temannya
Sumber: www.wisatamelayu.com



Misteri Tari Barong



Tari barong masih mengandung unsur budaya khas Bali
yang amat kental terlebih pada hal-hal yang berbau mistis. Pada
pembuatan kostum barong, bahan-bahan diperoleh dari kayu-
kayu yang dianggap keramat. Selain itu disela-sela tarian ini juga
diselingi Tari Keris yang kerap ditunjukan adegan menusukan keris
layaknya pertunjukan Debus dari Banten. Oleh karena itu tidak
hanya sebuah tari budaya, tari barong juga sangat disakralkan
oleh masyarakat Bali.

Langsung saja download file berikut ini gratis

Klik Download Via Userscloud

Klik Download Via Tusfiles


Itulah materi tentang Materi Budaya Unik Indonesia yang bisa anda manfaatkan sebagai bahan pelajaran atau mengajar menjadi guru atau dosen.

Related Post

Belum terdapat comments pada "Materi Budaya Unik Indonesia", silahkan berikan komentar pertama.

Post a Comment