Materi Budaya Islam dan Jawa

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

- Muljana, Slamet. 2006. Tafsir Sejarah Nagara Kretagama, Yogyakarta : LKiS
Yogyakarta.

- Direktorat Peninggalan Purbakala. Majapahit Trowulan. 2006. Jakarta : Indonesian
Heritage Society.

- Santoso, Jo. Arsitektur -kota Jawa Kosmos, Kultur & Kuasa. 2008. Jakarta :
Centropolis.

- Hariadi, Langit Kresna. Gajah Mada Hamukti Palapa. 2007. Solo. Tiga Serangkai.

- Hariadi, Langit Kresna. Gajah Mada Perang Bubat. 2007. Solo. Tiga Serangkai.

- Groslier, Bernard Philippe. Indocina Persilangan Kebudayaan. 2007.Jakarta :
KPG.

- Padmapuspita, Ki J. Pararaton : terjemahan bahasa Indonesia. 1966. Yogyakarta.
Penerbit Taman Siswa.

- 2009, Majapahit, www.wikipedia.com

- 2009, Gajah Mada, www.wikipedia.com

- 2009, Kidung Sunda, www.wikipedia.com

- Pratista, Himawan. Memahami Film. 2008. Yogyakarta : Homerian Pustaka.

- Okky. 2008. Sejarah Animasi Indonesia.Majalah Concept, volume 04 (22),
ppl9, 34.

- Dameria, Anne. Color Basic : Panduan Dasar Warna untuk desainer & Industri
Grafika. 2007. Jakarta : Link Match Graphic.



2.2 Gambaran umum tentang ‘Hamukti Palapa’

Hamukti Palapa (Sumpah Palapa) adalah sebuah sumpah yang diucapkan oleh
Gajah Mada pada saat pelantikannya sebagai Mahapatih Amangkubumi (pada masa sekarang
dapat disamakan sebagai perdana menteri, namun memiliki tingkat yang sedikit lebih tinggi
karena tingkatnya nomor dua setelah raja). Sumpah itu menyatakan bahwa dia tidak akan
menikmati kenikmatan dunia sebelum menyatukan seluruh Nusantara. Bunyi sumpah itu
adalah : “Lawun huwus kalah Nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun,
ring seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang,
Tumasek, samana ingsun amukti palapa”.

Dalam film Hamukti Palapa ini bercerita tentang upaya Gajah Mada mewujudkan
mimpinya itu, mulai dari keberhasilan Gajah Mada menumpas pemberontakan Sadeng
yang menyebabkan dia diangkat menjadi Mahapatih tiga tahun kemudian, peristiwa
pengucapan sumpah, beberapa gambaran penaklukan-penaklukan, hingga peristiwa perang
Bubat yang juga merupakan usaha Gajah Mada memenuhi sumpahnya untuk menaklukkan
kerajaan Sunda Galuh yang akibatnya menyebabkan Gajah Mada kehilangan jabatannya
sebagai mahapatih.

2.3 Gambaran umum tentang film Hamukti Palapa

Film Hamukti Palapa adalah film yang bergenre epik kolosal untuk menggambarkan
sepak terjang Gajah Mada dalam menaklukkan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara.

2.3.1 Definisi film Hamukti Palapa

Film Hamukti Palapa adalah film animasi pendek yang berkisah tentang alur sejarah
Gajah Mada dalam mewujudkan sumpahnya untuk mempersatukan Nusantara. Film ini
dapat dikatakan semi fiksi, karena tidak seratus persen mengambil dari sumber sejarahnya
secara akurat, namun juga disajikan dengan lebih apik, agar juga memiliki nilai komersil.
Penggambaran fiksi dalam film ini tidak menyinggung tentang alur sejarahnya, namun
lebih kepada penggambaran situasi dan kronologis peristiwa-peristiwa didalamnya. Tentunya



7



bukan bermaksud untuk mengaburkan masyarakat tentang situasi pada masa itu, tetapi
lebih karena kurang atau tidak adanya sumber yang sangat akurat tentang hal tersebut,
sekaligus juga untuk menyesuaikan film ini dengan keterkinian yang berlaku, agar film
ini mendapat tanggapan yang positif dan dapat diterima oleh semua kalangan.

2.3.2 Tujuan film

Film ini bertujuan agar masyarakat mengetahui alur sejarah dari peristiwa Hamukti
Palapa, sebagai awal dari persatuan Nusantara sekaligus memvisualisasikan kehidupan
masyarakat pada zaman itu.

Film ini juga bertujuan sebagai sarana hiburan yang mengandung unsur edukasi
tentang sejarah bangsa bagi para penontonnya serta diharapkan dapat ikut meramaikan
industri animasi Indonesia .

2.3.3 Ruang lingkup film

Seputar sepak terjang Gajah Mada menaklukkan Nusantara.

2.3.4 Masalah yang dihadapi

Para penonton Indonesia banyak yang masih memiliki apresiasi yang rendah
terhadap film-film Indonesia, terutama film animasi Indonesia. Selain itu, masih banyaknya
pertentangan tentang sejarah yang berkaitan dengan film Hamukti Palapa ini.

2.3.5 Khalayak Sasaran

Para penggemar film di Indonesia, usia 15-25 tahun, kelas B sampai A+, tinggal
di kota besar. Alasan penulis dalam menentukan khalayak sasaran ini adalah, karena penulis
ingin agar film ini dinikmati oleh para penonton sudah yang memiliki latar belakang
pendidikan sejarah yang cukup, agar para penonton nantinya tidak merasa dibohongi oleh
film ini juga agar penonton tidak bingung dalam mengikuti alur cerita film ini, selain itu



rentang usia antara 15-25 tahun dianggap sebagai rentang usia yang masih dapat menikmati
film animasi..

2.3.6 Analisa Masalah
Faktor Pendukung

Perkembangan perfilman Indonesia dalam satu dekade terakhir dan mulai semakin
tingginya apresiasi masyarakat terhadap perfilman nasional, selain itu pertumbuhan animasi
Indonesia yang cukup pesat menjadi faktor pendukung suksesnya film ini.

Faktor Penghambat

Meskipun apresiasi masyarakat terhadap film Indonesia mulai tumbuh, namun
tidak diimbangi dengan perkembangan teknologi di Indonesia untuk memproduksi film
yang luar biasa, sehingga perfilman Indonesia seakan-akan tersandung untuk lebih imajinatif
dalam memilih tema film dan hanya berkutat pada tema-tema yang seragam.

2.3.7 Mandatoris

Direktorat Urusan Purbakala

2.3.8 Analisa Film
Kekuatan

Dasar cerita yang menggambarkan kebesaran Indonesia pada masa lalu menjadi
suatu kekuatan dalam film ini, sehingga memancing para calon penonton untuk menyaksikan
proses Gajah Mada mempersatukan Nusantara.



9



Kelemahan

Kurangnya bahan kajian dan sumber-sumber sejarah sebagai dasar film ini, sehingga
untuk menutupi beberapa bagian yang tidak memiliki dasar sejarah ditutupi dengan fiksi.

Kesempatan

Dengan maraknya film-film Indonesia yang kebanyakan hanya berkisar tetang film
horror, percintaan dan komedi yang berbau vulgar, maka inilah saatnya membuat film
animasi yang bersifat kolosal mengenai penaklukan Nusantara, sehingga diharapkan film
ini dapat membawa suatu terobosan dalam perfilman dan animasi Indonesia.

Ancaman

Tidak sampainya pesan yang ingin disampaikan kepada penonton, serta tidak semua
pesan yang ingin disampaikan akan dapat di terima para penonton secara tepat dan efektif.
Selain itu akan menjadi suatu ancaman jika pada saat pemutaran film ini, bersamaan dengan
munculnya film bergenre serupa di bioskop-bioskop.

Langsung saja download file berikut ini gratis

Klik Download Via Userscloud
Klik Download Via Tusfiles


Itulah materi tentang Materi Budaya Islam dan Jawa yang bisa anda manfaatkan sebagai bahan pelajaran atau mengajar menjadi guru atau dosen.

Related Post

Belum terdapat comments pada "Materi Budaya Islam dan Jawa", silahkan berikan komentar pertama.

Post a Comment