Warisan Intelektual Islam Di Jawa
Banyak di antara peneliti dan penulis tentang Isiam, baik dari kalangan muslim maupun non-
muslim (orientalis) melakukan studi Islam di kawasan Timur Tengah, dan demikian kecil
jumlah mereka yang tertarik meneliti dan menulis tentang Isiam di nusantara, khususnya di
Jawa. Apabila dilihat dari jumlah pemeluk Islam di kawasan nusantara ini adalah cukup besar
dan khazanah intelektualnya cukup memadai kalau tidak disebut terlalu tinggi. Untuk itu,
selayaknya para ahli memberikan perhatian yang lebih apresiatif terhadap produk peradaban
nusantara khususnya kebudayaan Jawa.
Budaya Jawa telah dibangun dalam proses historis yang sangat panjang sejak zaman Jawa
Klasik, Jawa Islam, zaman Surakarta (Purbacaraka) bahkan sampai zaman modern sekarang
ini. Proses interaksi antara Islam dan budaya lokal Jawa itu berlangsung terus-menerus tanpa
henti, kadang-kadang melalui proses integrasi, terkadang konflik, suatu jalan yang tidak
terelakkan bila penyampaian pesan-pesan Islam menempuh jalan secara kultural dakwah
yang sejuk dan damai, bukan jalan struktural, secara politik dan militer yang keras dan panas.
Demikian luas pembahasan Budaya Jawa, karena ia mencakup segala aspek kehidupan
manusia di Jawa, menyangkut ekonomi, sosial, seni budaya, politik pemerintahan ilmu
pengetahuan pandangan hidup dan lain-lain. Namun, dalam kajian ini kami hanya akan
membahas sedikit dalam ruang lingkup terbatas yakni Warisan Intelektual Islam Jawa yang
merupakan produk budaya atau hasil interaksi ajaran Islam dan budaya Jawa. Secara teoritis
hal yang demikian ini tidaklah mengherankan. Karena, seperti diketahui, ajaran dasar dalam
Islam berupa Akidah Syariah dan Akhlak hanyalah berisi ajaran yang bersifat prinsip saja.
Pada masa awal kedatangan Islam di Kepulauan Nusantara khususnya di Jawa, masyarakat
telah menganut dan memiliki berbagai kepercayaan dan agama seperti animisme,
dinamisme, Hindu dan Budha. Pada masa itu kepercayaan dan agama tersebut telah melekat
dan mendarah daging dalam kehidupan masyarakat.
Dakwah di tengah-tengah masyarakat semacam itu memiliki kesulitan tersendiri. Tidak
mudah melaksanakan dakwah Islam agar proses islamisasi berlangsung secara efisien dan
efektif. Ini membutuhkan waktu ratusan tahun lamanya. Jika akhirnya Islam dapat dianut oleh
mayoritas masyarakat Jawa, bagaimanapun kualitasnya merupakan suatu yang harus
disyukuri.
Keberhasilan misi dakwah Islam tersebut selain merupakan kehendak dan karunia Ilahi,
sudah barang tentu juga ditentukan oleh adanya kesungguhan dan kegigihan para da’i,
mubaligh serta guru agama terutama mereka yang tergabung dalam apa yang disebut
dengan "Wali Songo". Merekalah yang dipandang sebagai perintis dakwah yang berhasil
meletakkan landasan kehidupan Islam dalam masyarakat Jawa.
Menurut A.H. Johns, penyebaran agama Islam sejak abad 15 makin cepat meluas di
kepulauan Indonesia adalah berkat para sufi (penganut tasawuf) 1 . Kalau benar sinyalemen
tersebut, maka suka atau tidak harus diakui para sufilah yang sangat besar andilnya
memasukkan dakwah Islam pada masa awal penyebaran Islam di negeri ini, dan jika hal ini
benar maka ajaran-ajaran yang diberikan oleh para juru dakwah pada masa itu akan banyak
diwarnai oleh ajaran tasawuf. Sinyalemen tersebut juga berlaku dalam dakwah Islam dalam
suasana keterbukaan kota pelabuhan, sebagai basis aktifitas dakwah mereka, menciptakan
kecenderungan struktural untuk mobilitas yang lebih besar, antara lain perpindahan agama.
Bersamaan dengan proses Islamisasi terjadi pula disintegrasi serta disorientasi masyarakat
Jawa, sehingga diperlukan identitas baru dengan nilai-nilai baru. Dengan merosotnya
kekuasaan pusat Hindu-Budha maka perubahan struktural masyarakat mengkibatkan
perubahan struktur kekuasaan. Dalam hal ini Islam merupakan tiang pendukungnya 2 .
Adapun tentang pendapat yang mengatakan bahwa yang mula-mula menerima Islam adalah
Lengkapnya Langsung saja download file berikut ini gratis
Klik Download Via Userscloud
Klik Download Via Tusfiles
Itulah materi tentang Materi Warisan Intelektual Islam Di Jawa yang bisa anda manfaatkan sebagai bahan pelajaran atau mengajar menjadi guru atau dosen.
Banyak di antara peneliti dan penulis tentang Isiam, baik dari kalangan muslim maupun non-
muslim (orientalis) melakukan studi Islam di kawasan Timur Tengah, dan demikian kecil
jumlah mereka yang tertarik meneliti dan menulis tentang Isiam di nusantara, khususnya di
Jawa. Apabila dilihat dari jumlah pemeluk Islam di kawasan nusantara ini adalah cukup besar
dan khazanah intelektualnya cukup memadai kalau tidak disebut terlalu tinggi. Untuk itu,
selayaknya para ahli memberikan perhatian yang lebih apresiatif terhadap produk peradaban
nusantara khususnya kebudayaan Jawa.
Budaya Jawa telah dibangun dalam proses historis yang sangat panjang sejak zaman Jawa
Klasik, Jawa Islam, zaman Surakarta (Purbacaraka) bahkan sampai zaman modern sekarang
ini. Proses interaksi antara Islam dan budaya lokal Jawa itu berlangsung terus-menerus tanpa
henti, kadang-kadang melalui proses integrasi, terkadang konflik, suatu jalan yang tidak
terelakkan bila penyampaian pesan-pesan Islam menempuh jalan secara kultural dakwah
yang sejuk dan damai, bukan jalan struktural, secara politik dan militer yang keras dan panas.
Demikian luas pembahasan Budaya Jawa, karena ia mencakup segala aspek kehidupan
manusia di Jawa, menyangkut ekonomi, sosial, seni budaya, politik pemerintahan ilmu
pengetahuan pandangan hidup dan lain-lain. Namun, dalam kajian ini kami hanya akan
membahas sedikit dalam ruang lingkup terbatas yakni Warisan Intelektual Islam Jawa yang
merupakan produk budaya atau hasil interaksi ajaran Islam dan budaya Jawa. Secara teoritis
hal yang demikian ini tidaklah mengherankan. Karena, seperti diketahui, ajaran dasar dalam
Islam berupa Akidah Syariah dan Akhlak hanyalah berisi ajaran yang bersifat prinsip saja.
Pada masa awal kedatangan Islam di Kepulauan Nusantara khususnya di Jawa, masyarakat
telah menganut dan memiliki berbagai kepercayaan dan agama seperti animisme,
dinamisme, Hindu dan Budha. Pada masa itu kepercayaan dan agama tersebut telah melekat
dan mendarah daging dalam kehidupan masyarakat.
Dakwah di tengah-tengah masyarakat semacam itu memiliki kesulitan tersendiri. Tidak
mudah melaksanakan dakwah Islam agar proses islamisasi berlangsung secara efisien dan
efektif. Ini membutuhkan waktu ratusan tahun lamanya. Jika akhirnya Islam dapat dianut oleh
mayoritas masyarakat Jawa, bagaimanapun kualitasnya merupakan suatu yang harus
disyukuri.
Keberhasilan misi dakwah Islam tersebut selain merupakan kehendak dan karunia Ilahi,
sudah barang tentu juga ditentukan oleh adanya kesungguhan dan kegigihan para da’i,
mubaligh serta guru agama terutama mereka yang tergabung dalam apa yang disebut
dengan "Wali Songo". Merekalah yang dipandang sebagai perintis dakwah yang berhasil
meletakkan landasan kehidupan Islam dalam masyarakat Jawa.
Menurut A.H. Johns, penyebaran agama Islam sejak abad 15 makin cepat meluas di
kepulauan Indonesia adalah berkat para sufi (penganut tasawuf) 1 . Kalau benar sinyalemen
tersebut, maka suka atau tidak harus diakui para sufilah yang sangat besar andilnya
memasukkan dakwah Islam pada masa awal penyebaran Islam di negeri ini, dan jika hal ini
benar maka ajaran-ajaran yang diberikan oleh para juru dakwah pada masa itu akan banyak
diwarnai oleh ajaran tasawuf. Sinyalemen tersebut juga berlaku dalam dakwah Islam dalam
suasana keterbukaan kota pelabuhan, sebagai basis aktifitas dakwah mereka, menciptakan
kecenderungan struktural untuk mobilitas yang lebih besar, antara lain perpindahan agama.
Bersamaan dengan proses Islamisasi terjadi pula disintegrasi serta disorientasi masyarakat
Jawa, sehingga diperlukan identitas baru dengan nilai-nilai baru. Dengan merosotnya
kekuasaan pusat Hindu-Budha maka perubahan struktural masyarakat mengkibatkan
perubahan struktur kekuasaan. Dalam hal ini Islam merupakan tiang pendukungnya 2 .
Adapun tentang pendapat yang mengatakan bahwa yang mula-mula menerima Islam adalah
Lengkapnya Langsung saja download file berikut ini gratis
Klik Download Via Userscloud
Klik Download Via Tusfiles
Itulah materi tentang Materi Warisan Intelektual Islam Di Jawa yang bisa anda manfaatkan sebagai bahan pelajaran atau mengajar menjadi guru atau dosen.
Belum terdapat comments pada "Warisan Intelektual Islam Di Jawa", silahkan berikan komentar pertama.
Post a Comment