PENDAYAGUNAAN HAMA KEONG MAS (Pomacea canaliculata) YANG MENYERANG PADI SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN KECAP DALAM UPAYA PENGENDALIAN HAMA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris dimana penduduknya banyak yang memiliki mata pencaharian di bidang pertanian, sehingga sebagian besar Sumber Daya Alam (SDA) yang dihasilkan berasal dari bidang pertanian. Padi merupakan salah satu SDA yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, karena padi merupakan salah satu bahan pangan utama rakyat Indonesia, hampir seluruh penduduk di Indonesia menggunakan padi sebagai bahan makanan pokok sehari-hari.
Dari tahun ke tahun jumlah penduduk di Indonesia terus bertambah, hal ini tentu saja menuntut adanya peningkatan jumlah hasil panen padi agar seluruh penduduk di Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangannya. Sebagaimana tercantum dalam analisis permintaan dan produksi beras di Indonesia oleh Pusat Pengembangan Ketersediaan Pangan (PPKP), bahwa tahun 2001-2004 akan terjadi peningkatan permintaan beras sebesar 0,91%. Salah satu parameter dan asumsi yang digunakan dalam analisis tersebut yakni berdasarkan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,36% per tahun untuk wilayah pedesaan dan 2,25% per tahun untuk wilayah perkotaan. Dari hasil analisis ini perlu kiranya dicari cara untuk menyukseskan peningkatan ketersediaan pangan yang berbasis produk pangan lokal.
Dalam kenyataannya, peningkatan jumlah hasil panen padi ternyata tidak sesuai dengan tuntutan, karena banyak lahan padi di Indonesia yang diserang oleh hama, baik itu hama wereng, hama tikus, hama penggerek batang ataupun jenis hama lainnya yang nerugikan. Salah satu jenis hama yang menyerang lahan padi secara besar-besaran dan menjadi salah satu hama utama padi yaitu hama penggerek batang atau yang lebih dikenal dengan sebutan hama keong mas (Sebastian, 2001).
Hingga saat ini, para petani di Indonesia sangat dikhawatirkan dan merasa dirugikan oleh keberadaan hama keong mas. Berdasarkan data penyerangan hama keong mas terhadap lahan padi di beberapa tempat di Indonesia diantaranya, dalam Sriwijaya Post dilaporkan bahwa 1200 hektar lahan padi di Palembang terserang hama keong mas pada bulan April 2003, dalam Sinar Harapan diinformasikan bahwa ratusan hektar lahan padi di Kabupaten Tanggamus (Lampung) diserang hama keong mas pada bulan Januari 2004, masih dalam bulan dan tahun yang sama, tercatat dalam harian umum Suara Merdeka bahwa ratusan hektar tanaman padi di Cilacap terserang hama keong mas, dan dalam harian umum Pikiran Rakyat dilaporkan bahwa serangan yang sama terjadi di Kabupaten Subang yaitu seluas 1139 hektar lahan padi diserang hama keong mas pada bulan Februari 2004. Penyerangan lahan padi oleh hama keong mas menyebabkan terjadinya gagal panen yang tentu saja sangat merugikan para petani pada khususnya dan seluruh rakyat Indonesia pada umumnya, terutama dalam hal kesejahteraan pemenuhan kebutuhan pangan penduduk Indonesia.
Dampak negatif akibat penyerangan padi oleh hama keong mas ternyata lebih parah jika dibandingkan dengan kerugian yang diakibatkan oleh serangan hama tikus, karena padi yang diserang hama tikus masih memiliki kemampuan untuk tumbuh sedangkan padi yang terserang hama keong mas tidak dapat tumbuh sama sekali karena seluruh bagian tanaman padi terbabat habis dimakan keong mas dalam waktu singkat.
Selain mampu memakan tanaman padi dengan cepat, keong mas pun memiliki kemampuan bereproduksi dalam waktu yang cepat pula, hal ini tentu saja membuat para petani khawatir dan kewalahan dalam menanganinya. Sampai sekarang belum ditemukan obat ampuh yang dapat membasmi total hama keong mas. Penanganan dan pengendalian hama keong mas selama ini hanya berdasar pada konsep pengentasan saja (Yakobus,2003), tanpa adanya pendayagunaan dari hama tersebut. Misalnya melalui penggunaan moluskisida sintesis yang ternyata malah menambah permasalahan, karena selain biayanya mahal, efeknya dapat mempengaruhi organisme non target termasuk manusia. Selain itu, penggunaan moluskisida hanya efektif untuk dua hari penggunaan, dan yang lebih parah lagi yaitu limbahnya dapat mencemari lingkungan di sekitarnya. Dengan perkembangan teknologi saat ini ternyata hama keong mas dapat dikendalikan sekaligus didayagunakan, diantaranya melalui pemberantasan secara alami yaitu dengan mengkonsumsi keong mas setelah dimasak dengan benar bersama bumbu rempah-rempah lainnya, selain rasanya lezat juga mengandung nutrisi tinggi (Yakobus, 2003). Hal ini telah dilakukan oleh beberapa masyarakat di Surabaya, namun jumlah keong mas yang dikonsumsi tidak sebanding dengan kecepatan bereproduksi dan kecepatan pertumbuhan keong mas tersebut. Selain itu, keong mas yang hanya dimasak biasa tidak bisa disimpan lama, ia akan menjadi basi setelah beberapa hari. Oleh karena itu, perlu dicari cara pengolahan bahan makanan dari keong mas yang memiliki masa simpan cukup lama dan kualitasnya tetap terjaga, diantaranya dengan mendayagunakan hama keong mas tersebut sebagai bahan baku pembuatan kecap.
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
“Bagaimanakah pendayagunaan hama keong mas yang menyerang padi sebagai bahan baku alternatif pembuatan kecap? “
I.3 Batasan Masalah
Masalah yang akan dikemukakan dibatasi pada beberapa hal berikut ini:
Penanganan dan pengendalian hama keong mas melalui konsep pengentasan dengan menggunakan moluskisida sintetis.
Alternatif pengendalian hama keong mas secara biologis.
Pendayagunaan hama keong mas sebagai bahan baku alternatif dalam pembuatan kecap.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai pada karya tulis ini adalah untuk:
a. Memperoleh informasi mengenai dampak yang ditimbulkan apabila penanganan dan pengendalian hama menggunakan moluskisida sintesis.
b. Memperoleh informasi mengenai pengendalian hama keong mas secara biologis.
c. Memperoleh informasi mengenai mekanisme pendayagunaan hama keong mas sebagai bahan baku alternatif pembuatan kecap.
I.5 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi masyarakat terutama para petani diharapkan dapat menanggulangi serangan hama keong mas terhadap padi melalui cara alami sekaligus menguntungkan.
b. Bagi pihak pengelola pangan diharapkan tulisan ini dapat turut mendukung dalam menyukseskan peningkatan ketersediaan pangan berbasis produk pangan lokal.
c. Bagi pemerintah diharapkan tulisan ini dapat turut mendukung mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010.
d. Bagi pihak terkait dan pengembang ilmu diharapkan dapat lebih mengembangkan pendayagunaan hama keong mas melalui aplikasi teknologi agar menambah nilai guna.
e. Bagi masyarakat non petani terutama yang pendapatan per kapitanya rendah diharapkan dapat memperluas lapangan pekerjaan dan menambah penghasilan melalui pendayagunakan keong mas sebagai bahan baku alternatif pembuatan kecap.
f. Bagi masyarakat terutama yang kebutuhan nutrisinya kurang terpenuhi diharapkan dapat mendayagunakan keong mas sebagai bahan pangan karena kandungan nutrisinya yang sangat tinggi.
g. Bagi dunia pendidikan diharapkan tulisan ini dapat dijadikan acuan bagi tenaga edukatif di sekolah untuk diinformasikan kepada siswa tentang pengendalian hama keong mas melalui pendayagunaan keong mas tersebut dan dampaknya terhadap berbagai bidang.
h. Bagi negara diharapkan tulisan ini dapat mendukung peningkatan pendapatan negara khususnya dari sektor ekspor non migas.
Lengkapnya Langsung saja download file berikut ini gratis
Klik Download Via Userscloud
Klik Download Via Tusfiles
Itulah materi tentang PENDAYAGUNAAN HAMA KEONG MAS (Pomacea canaliculata) YANG MENYERANG PADI SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN KECAP DALAM UPAYA PENGENDALIAN HAMA yang bisa anda manfaatkan sebagai bahan pelajaran atau mengajar menjadi guru atau dosen.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris dimana penduduknya banyak yang memiliki mata pencaharian di bidang pertanian, sehingga sebagian besar Sumber Daya Alam (SDA) yang dihasilkan berasal dari bidang pertanian. Padi merupakan salah satu SDA yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, karena padi merupakan salah satu bahan pangan utama rakyat Indonesia, hampir seluruh penduduk di Indonesia menggunakan padi sebagai bahan makanan pokok sehari-hari.
Dari tahun ke tahun jumlah penduduk di Indonesia terus bertambah, hal ini tentu saja menuntut adanya peningkatan jumlah hasil panen padi agar seluruh penduduk di Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangannya. Sebagaimana tercantum dalam analisis permintaan dan produksi beras di Indonesia oleh Pusat Pengembangan Ketersediaan Pangan (PPKP), bahwa tahun 2001-2004 akan terjadi peningkatan permintaan beras sebesar 0,91%. Salah satu parameter dan asumsi yang digunakan dalam analisis tersebut yakni berdasarkan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,36% per tahun untuk wilayah pedesaan dan 2,25% per tahun untuk wilayah perkotaan. Dari hasil analisis ini perlu kiranya dicari cara untuk menyukseskan peningkatan ketersediaan pangan yang berbasis produk pangan lokal.
Dalam kenyataannya, peningkatan jumlah hasil panen padi ternyata tidak sesuai dengan tuntutan, karena banyak lahan padi di Indonesia yang diserang oleh hama, baik itu hama wereng, hama tikus, hama penggerek batang ataupun jenis hama lainnya yang nerugikan. Salah satu jenis hama yang menyerang lahan padi secara besar-besaran dan menjadi salah satu hama utama padi yaitu hama penggerek batang atau yang lebih dikenal dengan sebutan hama keong mas (Sebastian, 2001).
Hingga saat ini, para petani di Indonesia sangat dikhawatirkan dan merasa dirugikan oleh keberadaan hama keong mas. Berdasarkan data penyerangan hama keong mas terhadap lahan padi di beberapa tempat di Indonesia diantaranya, dalam Sriwijaya Post dilaporkan bahwa 1200 hektar lahan padi di Palembang terserang hama keong mas pada bulan April 2003, dalam Sinar Harapan diinformasikan bahwa ratusan hektar lahan padi di Kabupaten Tanggamus (Lampung) diserang hama keong mas pada bulan Januari 2004, masih dalam bulan dan tahun yang sama, tercatat dalam harian umum Suara Merdeka bahwa ratusan hektar tanaman padi di Cilacap terserang hama keong mas, dan dalam harian umum Pikiran Rakyat dilaporkan bahwa serangan yang sama terjadi di Kabupaten Subang yaitu seluas 1139 hektar lahan padi diserang hama keong mas pada bulan Februari 2004. Penyerangan lahan padi oleh hama keong mas menyebabkan terjadinya gagal panen yang tentu saja sangat merugikan para petani pada khususnya dan seluruh rakyat Indonesia pada umumnya, terutama dalam hal kesejahteraan pemenuhan kebutuhan pangan penduduk Indonesia.
Dampak negatif akibat penyerangan padi oleh hama keong mas ternyata lebih parah jika dibandingkan dengan kerugian yang diakibatkan oleh serangan hama tikus, karena padi yang diserang hama tikus masih memiliki kemampuan untuk tumbuh sedangkan padi yang terserang hama keong mas tidak dapat tumbuh sama sekali karena seluruh bagian tanaman padi terbabat habis dimakan keong mas dalam waktu singkat.
Selain mampu memakan tanaman padi dengan cepat, keong mas pun memiliki kemampuan bereproduksi dalam waktu yang cepat pula, hal ini tentu saja membuat para petani khawatir dan kewalahan dalam menanganinya. Sampai sekarang belum ditemukan obat ampuh yang dapat membasmi total hama keong mas. Penanganan dan pengendalian hama keong mas selama ini hanya berdasar pada konsep pengentasan saja (Yakobus,2003), tanpa adanya pendayagunaan dari hama tersebut. Misalnya melalui penggunaan moluskisida sintesis yang ternyata malah menambah permasalahan, karena selain biayanya mahal, efeknya dapat mempengaruhi organisme non target termasuk manusia. Selain itu, penggunaan moluskisida hanya efektif untuk dua hari penggunaan, dan yang lebih parah lagi yaitu limbahnya dapat mencemari lingkungan di sekitarnya. Dengan perkembangan teknologi saat ini ternyata hama keong mas dapat dikendalikan sekaligus didayagunakan, diantaranya melalui pemberantasan secara alami yaitu dengan mengkonsumsi keong mas setelah dimasak dengan benar bersama bumbu rempah-rempah lainnya, selain rasanya lezat juga mengandung nutrisi tinggi (Yakobus, 2003). Hal ini telah dilakukan oleh beberapa masyarakat di Surabaya, namun jumlah keong mas yang dikonsumsi tidak sebanding dengan kecepatan bereproduksi dan kecepatan pertumbuhan keong mas tersebut. Selain itu, keong mas yang hanya dimasak biasa tidak bisa disimpan lama, ia akan menjadi basi setelah beberapa hari. Oleh karena itu, perlu dicari cara pengolahan bahan makanan dari keong mas yang memiliki masa simpan cukup lama dan kualitasnya tetap terjaga, diantaranya dengan mendayagunakan hama keong mas tersebut sebagai bahan baku pembuatan kecap.
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
“Bagaimanakah pendayagunaan hama keong mas yang menyerang padi sebagai bahan baku alternatif pembuatan kecap? “
I.3 Batasan Masalah
Masalah yang akan dikemukakan dibatasi pada beberapa hal berikut ini:
Penanganan dan pengendalian hama keong mas melalui konsep pengentasan dengan menggunakan moluskisida sintetis.
Alternatif pengendalian hama keong mas secara biologis.
Pendayagunaan hama keong mas sebagai bahan baku alternatif dalam pembuatan kecap.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai pada karya tulis ini adalah untuk:
a. Memperoleh informasi mengenai dampak yang ditimbulkan apabila penanganan dan pengendalian hama menggunakan moluskisida sintesis.
b. Memperoleh informasi mengenai pengendalian hama keong mas secara biologis.
c. Memperoleh informasi mengenai mekanisme pendayagunaan hama keong mas sebagai bahan baku alternatif pembuatan kecap.
I.5 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi masyarakat terutama para petani diharapkan dapat menanggulangi serangan hama keong mas terhadap padi melalui cara alami sekaligus menguntungkan.
b. Bagi pihak pengelola pangan diharapkan tulisan ini dapat turut mendukung dalam menyukseskan peningkatan ketersediaan pangan berbasis produk pangan lokal.
c. Bagi pemerintah diharapkan tulisan ini dapat turut mendukung mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010.
d. Bagi pihak terkait dan pengembang ilmu diharapkan dapat lebih mengembangkan pendayagunaan hama keong mas melalui aplikasi teknologi agar menambah nilai guna.
e. Bagi masyarakat non petani terutama yang pendapatan per kapitanya rendah diharapkan dapat memperluas lapangan pekerjaan dan menambah penghasilan melalui pendayagunakan keong mas sebagai bahan baku alternatif pembuatan kecap.
f. Bagi masyarakat terutama yang kebutuhan nutrisinya kurang terpenuhi diharapkan dapat mendayagunakan keong mas sebagai bahan pangan karena kandungan nutrisinya yang sangat tinggi.
g. Bagi dunia pendidikan diharapkan tulisan ini dapat dijadikan acuan bagi tenaga edukatif di sekolah untuk diinformasikan kepada siswa tentang pengendalian hama keong mas melalui pendayagunaan keong mas tersebut dan dampaknya terhadap berbagai bidang.
h. Bagi negara diharapkan tulisan ini dapat mendukung peningkatan pendapatan negara khususnya dari sektor ekspor non migas.
Lengkapnya Langsung saja download file berikut ini gratis
Klik Download Via Userscloud
Klik Download Via Tusfiles
Itulah materi tentang PENDAYAGUNAAN HAMA KEONG MAS (Pomacea canaliculata) YANG MENYERANG PADI SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN KECAP DALAM UPAYA PENGENDALIAN HAMA yang bisa anda manfaatkan sebagai bahan pelajaran atau mengajar menjadi guru atau dosen.
Belum terdapat comments pada " PENDAYAGUNAAN HAMA KEONG MAS (Pomacea canaliculata) YANG MENYERANG PADI SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN KECAP DALAM UPAYA PENGENDALIAN HAMA", silahkan berikan komentar pertama.
Post a Comment